Kamis, 17 Juni 2010

Agar Darah Mengalir Lancar

Jika duduk atau berbaring menjadi aktivitas rutin Anda, bersiaplah untuk meninggal mendadak! Apalagi jika rutinitas itu ditambah dengan merokok lebih dari 15 batang per hari. Sebab, kurang olahraga dan merokok berujung penebalan dan pengerasan pembuluh darah alias arteriosklerosis. Akibatnya, kontaminasi benda asing mudah membuat penggumpalan darah yang terus besar. Saat itulah maut langsung menjemput.

artery photo pembuluhartery.jpg

Fenomena itu disebut emboli. Sedangkan kontaminan penyumbat yang ikut dalam aliran darah disebut embolus. Bentuk embolus bisa padat: berasal dari kumpulan darah, kelompok sel tumor, atau kelompok bakteri. Jaringan embolus berbentuk cairan berupa zat lemak dan amnion, sedangkan yang bersifat gas dapat berupa udara, gas nitrogen, dan karbondioksida. Embolus sering ditemukan pada vena, arteri berbagai organ, pembuluh limfa, dan jantung.

'Jika tubuh tak mampu memecah gumpalan itu, akibat paling parah adalah kematian mendadak,' kata Dr Dewata Dermawan SpPD, ahli penyakit dalam, RS Internasional Bintaro, Tangerang. Jika tidak, terjadi kematian jaringan berakibat stroke dan metastasis tumor ganas. Sayang, meski risiko tinggi, banyak dokter masih awam dengan penyakit ini. Sebab, gejala penyakitnya tak khas. Gumpalan arteri kerap dianggap sebagai tumor. Itulah yang terjadi pada Kwang Kieng Eng.

Sesak napas

Awalnya, sesak napas menghantui hari-hari wanita berusia 67 tahun itu. Berjalan sedikit saja dadanya menyempit, sulit menghirup udara, dan kerap kali berujung anfal. Penderitaan itu juga ditambah batuk kering berkepanjangan. Ketika dilakukan pemeriksaan, dokter mendiagnosis tumor paru-paru. Sebab, monitor pemindai menunjukkan adanya gumpalan di arteri paru-parunya. Namun, setelah diperiksa dengan metode CEA, tumor tak terdeteksi.

Diagnosis lainnya, virus tuberkulosis bersarang di organ pernapasannya itu. 'Melihat gejala sesak napas dan denyut jantung cepat, dokter biasanya mendiagnosis radang paru, asma, atau jantung koroner,' kata Dewata. Itu sebabnya, walau Kwang berulang-ulang dirawat di rumahsakit dan banyak mengkonsumsi obat, penyakitnya tak kunjung sembuh.

Titik terang kesembuhan datang setelah setahun menderita. Ahli medis menganjurkan untuk melakukan MSCT scan thorax dengan 64 slide. Hasilnya, terlihat jelas ada gelembung udara berukuran sekepalan tangan menyumbat arteri paru-paru kiri. Kwang pun dianjurkan menjalani operasi pengambilan gelembung udara. Caranya, jantung dan paru-paru dinonaktifkan sementara. Namun, cara ini berisiko kematian. Lantaran takut, Kwang memilih berobat dengan pengencer darah Simarc 2 dan Phirmarion.

Sayang, kesembuhan bak fatamorgana. Nilai INR (International Normalized Ratio), penanda laju aliran darah masih tetap di bawah standar. INR adalah angka perbandingan waktu beku protombin setiap pemeriksaan laboratorium. INR diperiksa untuk mengetahui tingkat pembekuan darah. Biasanya INR diperiksa bila dokter berencana memberi obat antipembekuan darah. Nilai normal INR antara 1,5-2,5. Bila nilainya rendah berarti darah cenderung membeku. Obat antipembekuan darah diberikan hingga nilai INR normal.

Lancar

Nilai INR yang tak kunjung stabil, membuat Kwang tetap sulit bernapas dan bergerak. Lantas, ketika kerabatnya menyodorkan suplemen berbahan teripang, Kwang mencobanya. Ramuan itu dikonsumsi 2 kali sehari masing-masing 1 sendok makan, tiga jam setelah mengasup obat pengencer darah. Setelah sebulan mengkonsumsi, Kwang merasakan perubahan. Badannya lebih bugar dan bisa kembali beraktivitas.

Ketika diperiksa di laboratorium nilai INR-nya mencapai 7,5. Nilai itu lebih tinggi daripada kadar normal. Artinya kecenderungan darah Kwang untuk cepat membeku minim. 'Padahal, diagnosis dokter, INR ibu saya takkan lebih dari 2,5,' kata Tan Yen Yen, putri Kwang. Walau telah meninggalkan obat dokter, penggumpalan udara di jaringan darah paru-paru hilang dan darah pun kembali mengalir lancar. Tubuh Kwang lebih bugar dan varisesnya yang menahun pun ikut lenyap.

Efektivitas teripang mengencerkan darah beku disebabkan kandungan mucopolusacharida (MPS) yang populer sebagai glycosaminoglycans (GAGs). 'MPS bersama GAGs memberikan efek pelendiran dinding sel,' kata Walter K M Yee, ahli gizi dari Luxor Network, Malaysia. Artinya teripang sebagai antithrombogenik untuk mencegah penggumpalan melalui pengenceran darah.

Nanas juga bisa digunakan sebagai pengencer darah. Sebab enzim bromelain yang terkandung memiliki sifat antikoagulan dan mengencerkan lendir dalam saluran pernapasan. 'Namun, pencegahan lebih penting,' kata Dewata. Pencegahannya dilakukan secara farmakologis dengan obat dan nonfarmakologis. Pencegahan nonfarmakologis dengan cara memobilisasi tubuh agar tidak diam alias banyak bergerak meskipun hanya menggerakkan tangan dan kaki. Dengan begitu, aliran darah tak cepat beku dan tersendat.

Sumber : Majalah Trubus

Tidak ada komentar:

Posting Komentar