Jumat, 18 November 2011

Tips Cara Mengatasi Insomnia

insomnia2

Aktifitas yang padat memang terkadang memakan waktu tidur, terlebih lagi untuk seseorang yang memiliki mobilitas tinggi dengan kepadatan aktivitas yang tinggi pula. Sehingga waktu untuk tidur jadi berkurang bahkan cenderung tidak teratur. Nah ketidakteraturan inilah yang menjadi awal mula dari masalah insomnia atau sulit tidur. Bagi sebagian orang insomnia sering dianggap sebagai penyakit yang menyusahkan bahkan bisa dibilang menyiksa karena disaat orang lain dengan mudah lelap tertidur, penderita insomnia ini justru sulit sekali memejamkan matanya apalagi untuk tidur.

Berikut ini ada beberapa langkah atau tips untuk mengatasi insomnia atau susah tidur, tanpa harus menggunakan obat-obatan, melainkan hanya dengan cara-cara sederhana yang dapat dilakukan sendiri :

1. Mula-mula tentukan waktu tidur dan bangun secara teratur. Tidur pada saat yang berubah-ubah akan membuat badan dalam kondisi siaga. Akibatnya tubuh selalu dalam keadaan tegang. Jika sudah di tentukan saat tidur dan bangun, seyogyanya dipatuhi.

2. Apabila seseorang sulit tidur, tidak dianjurkan tidur pada siang hari. Tidur di siang hari akan mengurangi kebutuhan tidur di malam hari. Akibatnya pada malam hari tidur akan sering terjaga.

3. Tempat tidur seyogyanya hanya digunakan untuk tidur dan tidak di gunakan untuk kegiatan lain. Misalnya menonton TV, menulis dan sebagainya.

4. Jangan menggunakan peralatan elektronik seperti ponsel menjelang tidur.

5. Latihan olahraga dapat membantu mengatasi sulit tidur. Lakukan olahraga pada sore hari atau setelah matahari terbenam.

6. Hindari makanan dan minuman tertentu seperi makanan manis, sebaiknya dihindari menjelang tidur, demikian pula minuman yang mengandung alkohol, teh serta kopi.

7. Dianjurkan mandi air hangat dan minum susu hangat menjelang tidur dan kecilkan lampu atau padamkan lampu penerangan di kamar.


Minggu, 23 Oktober 2011

Tapak Dara (Catharantus Roseus)

tapakdara

Sinonim : Lochnera rosea, Reich. Vinca rosea, Linn. Ammoallis rosea, Small.

Familia : Apocynaceae


Uraian

Tapakdara (Catharanthus roseus) banyak dipelihara sebagai tanaman hias. Tapakdara sering dibedakan menurut jenis bunganya, yaitu putih dan merah. Tumbuhan semak tegak yang dapat mencapai ketinggian batang sampai 100 cm ini, sebenarnya merupakan tumbuhan liar yang biasa tumbuh subur di padang atau dipedesaan beriklim tropis.


Ciri-ciri tumbuhan Tapakdara, memiliki batang yang berbentuk bulat dengan diameter berukuran kecil, berkayu, beruas dan bercabang serta berambut. Daunnya berbentuk bulat telur, berwarna hijau dan diklasifikasikan berdaun tunggal. Bunganya yang indah menyerupai terompet dengan permukaan berbulu halus. Tapakdara juga memiliki rumah biji yang berbentuk silindris menggantung pada batang. Penyebaran tumbuhan ini melalui biji
.


Nama Lokal

- Perwinkle (Inggris)
- Chang Chun Hua (Cina)
- Keminting Cina, Rumput Jalang (Malaysia)
- Tapak Dara (Indonesia)
- Kembang Sari Cina (Jawa)
- Kembang Tembaga Beureum (Sunda)



Penyakit Yang Dapat Diobati

Diabetes, Hipertensi, Leukimia, Asma, Bronkhitis, Demam; Radang Perut, Disentri, Kurang darah, Gondong, Bisul, Borok; Luka Bakar, Luka baru, Bengkak.


Pemanfaatan

(1). Diabetes mellitus (sakit gula/kencing manis)
a). Bahan, 10 - 16 lembar daun tapakdara

Cara membuat :
Direbus dengan 3 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas

Cara menggunakan :
Setelah dingin diminum, diulangi sampai sembuh.

b). Bahan, 35 - 45 gram daun tapakdara kering, adas pulawaras

Cara membuat :
Bahan tersebut direbus dengan 3 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas

Cara menggunakan :
Setelah dingin diminum, diulangi sampai sembuh.

(c). Bahan, 3 lembar daun tapakdara, 15 kuntum bunga tapakdara

Cara membuat :
direbus dengan 4 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 1,5 gelas

Cara menggunakan :
Diminum pagi dan sore setelah makan.


(2). Hipertensi (tekanan darah tinggi)

a). Bahan, 15 - 20 gram daun tapakdara kering, 10 gram bunga krisan

Cara membuat:
Direbus dengan 2,5 gelas air sampai mendidih dan disaring.

Cara menggunakan :
Diminum tiap sore..

(b). Bahan, 7 lembar daun atau bunga tapakdara

Cara membuat :
Diseduh dengan 1 gelas air dan dibiarkan beberapa saat dan disaring

Cara menggunakan :
Diminum menjelang tidur.


(3). Leukimia
Bahan, 20-25 gram daun tapakdara kering, adas pulawaras.


Cara membuat :

Direbus dengan 1 liter air dan disaring.

Cara menggunakan :

Diminum 2 kali sehari, pagi dan sore.


(4). Asma dan bronkhitis
Bahan,1 potong bonggol akar tapakdara

Cara membuat :
direbus dengan 5 gelas air.

Cara menggunakan :
Diminum 2 kali sehari, pagi dan sore.


(5). Demam
Bahan, 1 genggam (12 -20 gram) daun tapakdara, 3 potong batang dan akar tapakdara

Cara membuat :
Direbus dengan 4 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 1,5 gelas.

Cara menggunakan :
Diminum pagi dan sore ditambah gula kelapa.


(6). Radang Perut dan disentri
Bahan, 15 - 30 gram daun tapakdara kering

Cara membuat :
Direbus dengan 3 gelas air sampai mendidih.

Cara menggunakan :
Diminum pagi dan sore dan ditambah dengan gula kelapa.


(7). Kurang darah
Bahan, 4 putik bunga tapakdara putih.

Cara membuat :
Direndam dengan 1 gelas air, kemudian ditaruh di luar rumah semalam.

Cara menggunakan :
Diminum pagi hari dan dilakukan secara teratur.


(8). Tangan gemetar
Bahan, 4 - 7 lembar daun tapakdara

Cara membuat :
Diseduh dengan 1 gelas air panas dan disaring.

Cara menggunakan :
Diminum biasa.


(9). Gondong, bengkak, bisul dan borok
Bahan, 1 genggam daun tapakdara

Cara membuat :
Ditumbuk halus.

Cara menggunakan :
Ditempelkan pada luka bakar.


(10). Luka bakar
Bahan, beberapa daun tapak dara, 0,5 genggam beras.

Cara membuat :
Direndam dengan air, kemudian ditumbuk bersama-sama sampai halus.

Cara menggunakan :
Ditempelkan pada luka bakar.


(11). Luka baru
Bahan, 2 - 5 lembar daun tapakdara

Cara membuat :
dikunyah sampai lembut.

Cara menggunakan :
ditempelkan pada luka baru.


Komposisi

Dari akar, batang, daun hingga bunga Tapak dara mengandung unsur-unsur zat kimiawi yang bermanfaat untuk pengobatan. Antara lain vinkristin, vinrosidin, vinblastin dan vinleurosin merupakan kandungan komposisi zat alkaloid dari tapakdara.




Kamis, 28 Juli 2011

Ngilu Akibat Gigi Sensitif

gigi ngilu

BANYAK faktor yang menyebabkan rasa ngilu pada gigi akibat gigi sensitif. Untuk menghindarinya, cari tahu apa faktor penyebabnya dan bagaimana mengantisipasinya.

Sakit gigi bisa mengubah keadaan dan mood seseorang menjadi buruk, uring-uringan, dan lebih sensitif. Terlebih lagi jika sakit gigi karena gigi sensitif yang tidak disadari kedatangannya. Memang, mengatasi sakit gigi bukanlah hal yang mudah, terutama jika sakit gigi yang dikarenakan masalah gigi sensitif.

Dikatakan oleh Professional Relationship Manager PT Unilever Indonesia Tbk Drg Ratu Mirah Afifah GCClinDent MDSc bahwa gigi sensitif merupakan istilah umum yang menunjukkan adanya dentine hypersensitive (DH), yaitu terbukanya dentin akibat menipisnya email dan atau turunnya gusi.

Ratu menjelaskan, dentin memiliki saluran-saluran yang sangat kecil, langsung berhubungan dengan syaraf gigi. Ketika kehilangan email sebagai lapisan pelindung, rangsangan makanan dan minuman akan langsung mengenai dentin dan diteruskan ke syaraf gigi sehingga menimbulkan rasa nyeri yang disebut gigi sensitif.

“Gigi sensitif yang timbul, umumnya tidak disadari kedatangannya,” ucap dokter yang mengambil gelar GCClinDent (Graduate Certificate in Clinical Dentistry) dari University of Queensland, Brisbane-Australia tahun 2004.

Untuk mendalami soal gigi sensitif ini, beberapa waktu lalu produk Pepsodent Sensitif melakukan riset menyeluruh bersama dengan Bagian Ilmu Kesehatan Gigi Masyarakat, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Padjadjaran.

Riset yang dilakukan pada Oktober 2009 ini dilakukan terhadap 1.045 orang berusia antara 15–64 tahun berasal dari berbagai golongan ekonomi di 4 kota besar di Indonesia. Dari penelitian tersebut didapati bahwa 65 persen responden pernah mengalami gigi sensitif dan ini paling sering terjadi ketika mengonsumsi makanan atau minuman dingin.

Selain itu, hasil riset Pepsodent juga menyebutkan bahwa 52,4 persen perempuan dan 47,6 persen laki-laki alami gigi sensitif. “Rata-rata mereka ada di usia produktif,” tuturnya.

Dalam bukunya ”Epidemiology of Dentine Hypersensitivity”, Bartold mengatakan bahwa keluhan gigi sensitif lebih banyak dijumpai pada wanita ketimbang pria. Keluhan ini dapat timbul kapan saja dan pada siapa saja, di mana kasus ini lebih sering dijumpai pada usia antara 20–40 tahun. Namun, tidak menutup kemungkinan juga kasus ini dijumpai pada mereka yang berusia remaja dan bahkan pada usia lanjut.

“Mereka yang alami gigi sensitif dapat mengalami rasa tidak nyaman dalam jangka waktu tertentu,” ujar ahli kesehatan gigi dari Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Sumatera Utara, Prof Trimurni Abidin drg SpKG(K) MKes.

Rasa nyeri akan begitu terasa saat mengonsumsi makanan atau minuman dingin dan panas. Menurut Trimurni, beberapa penyebab timbulnya masalah gigi sensitif ini, di antaranya karena kebiasaan menggosok gigi dengan cara yang tidak tepat, penyakit dan penurunan gusi, buruknya kondisi kebersihan gigi dan mulut, penumpukan plak, pengikisan email, dan tindakan pemutihan gigi (bleaching) yang berlebihan.

“Cara penanggulangan gigi sensitif berbeda-beda, tergantung pada kasus gigi sensitif tersebut,” tandasnya. Misalnya saja, bila gigi sensitif disebabkan kerusakan tambalan gigi, maka tambalan segera harus diperbaiki. Dan apabila gigi sensitif disebabkan salah menyikat gigi, maka yang dilakukan adalah dengan mengetahui cara pemilihan sikat atau cara menyikat gigi yang baik.

Adapun penanggulangannya bisa dilakukan dengan perawatan di rumah (home treatment), yaitu dengan menyikat gigi yang baik. Pilih pasta gigi yang mengandung potassium citrate. Selain itu, lakukan juga perawatan di klinik untuk menemukan penyebab utama keluhan gigi sensitif dan memperbaiki tambalan yang rusak atau ada kelainan struktur jaringan keras gigi seperti karies, erosi, abrasi.

“Segera periksa, jika sudah mulai merasakan sesuatu yang membuat ngilu gigi Anda,” pesannya pada acara temu media bertema “Good Teeth, Good Food, Good Life with Pepsodent Sensitive” yang diadakan oleh Pepsodent beberapa waktu lalu.


Kamis, 10 Februari 2011

Alang Alang (Imperata Cylindrica)

alang2

Sinonim : Lagurus cylindricus, Imperata arundinacea Cirillo.
Familia : Poaceae


URAIAN

Perawakan
Herba, rumput, merayap, tinggi 30-180 cm.

Batang
Rimpang, merayap di bawah tanah, batang tegak membentuk satu perbungaan, padat, pada bukunya berambut jarang.

Daun
Tunggal, pangkal saling menutup, helaian; berbentuk pita, ujung runcing tajam, tegak, kasar, berambut jarang, ukuran 12-80 cm. x 35-18 cm.


Bunga
Susunan majemuk bulir majemuk, agak menguncup, panjang 6-28 cm, setiap cabang memiliki 2 bulir, cabang 2,5-5 cm, tangkai bunga 1-3 mm, gluma 1; ujung bersilia, 3-6 urat, Lemma 1 (sekam); bulat telur melebar, silia pendek 1,5-2,5 mm. Lemma 2 (sekam); memanjang, runcing 0,5-2,5 mm. Palea (sekam); 0,75-2 mm.

Benang sari
Kepala sari 2,5-3,5 mm, putih kekuningan atau ungu.

Putik
Kepala putik berbentuk bulu ayam.

Buah
Tipe padi.

Biji Berbentuk jorong, panjang 1 mm lebih.

Waktu berbunga
Januari - Desember.

Daerah distribusi, Habitat dan Budidaya
Di Jawa tumbuh pada ketinggian sampai dengan 2700 m dpl, pada daerah-daerah terbuka atau setengah tertutup; rawa-rawa; pada tanah dengan aerasi yang baik; pada daerah-daerah yang habis dibuka; di tepi sungai; ekstensif pada hutan sekunder; daerah bekas terbakar; sebagai gulma di perladangan; taman dan perkebunan. Tumbuhan ini dapat mempengaruhi tanaman kultivasi lain, karena kebutuhan natrium yang relatif tinggi.

Perbanyakan
Berkembang biak dengan sendirinya. Setiap saat rimpang dipanen dari tumbuhan yang telah matang. Rimpang yang baik berwarna pucat, berasa manis dan sejuk. Alang-alang dapat menuyebabkan penurunan pH tanah. Besarnya penurunan pH dan hambatan terhadap proses nitrifikasi menunjukkan adanya korelasi positif dengan pertumbuhan alang-alang.


NAMA LOKAL

Nama Daerah :
- Naleueng lakoe (Aceh)
- Jih (Gayo)
- Rih, Ri (Batak)
- Oo (Nias)
- Alalang, Hilalang, Ilalang (Minang kabau)
- Lioh (Lampung)
- Halalang, Tingen, Padang, Tingan, Puang, Buhang, Belalang, Bolalang (Dayak)
- Eurih (Sunda)
- Alang-alang kambengan (Jawa)
- Kebut, Lalang (Madura)
- Ambengan, Lalang (BaIi)
- Kii, Rii (FIores)
- Padengo, Padanga (Gorontalo)
- Deya (Bugis)
- Erer, Muis, Wen (Seram)
- Weli, Welia, Wed (Ambon)


Nama Asing :
- Cogon grass, satintail (En)
- Paillotte (Fr)
- Malaysia : lalang, alang-alang
- Papua New Guinea : kunai (Pidgin), kurukuru (Barakau, Central Province).
- Philippines : kogon (Tagalog), gogon (Bikol), bulum (Ifugao).
- Burma (Myanmar): kyet-mei.
- Cambodia : sbö':w.
- Laos : hnha:z kh'a:.
- Thailand : ya-kha, laa laeng, koe hee (Karen, Mae Hong Son).
- Vietnam : c [or] tranh.


Nama Simplisia :
- Imperatae Rhizoma, rimpang alang-alang


Penyakit Yang Dapat Diobati

Rimpang
Pelembut kulit; peluruh air seni, pembersih darah, penambah nafsu makan, penghenti perdarahan. di samping itu dapat digunakan pula dalam upaya pengobatan penyakit kelamin (kencing nanah, kencing darah, raja singa), penyakit ginjal, luka, demam, tekanan darah tinggi dan penyakit syaraf. Semua bagian tumbuhan digunakan sebagai pakan hewan,bahan kertas,dan untuk pengobatan kurap.

Efek Biologi Dan Farmakologi
Infusa rimpang alang-alang berefek sebagai diuretika, atas dasar peningkatan konsentrasi elektrolit (Na,K,Cl) urin tikus putih jantan. Pemberian infusa akar alang-alang dengan dosis 40, 50, 60, 70 g/kgBB berefek antipiretik pada marmot. Infusa bunga alang-alang pada konsentrasi 10% dengan dosis 12 ml/ kgBB berefek antipiretik yang relatif sama dengan suspensi parasetamol 10% pada merpati.

Uji Klinik
Dekokta akar alang-alang dengan dosis 250-300 g, 2 kali pagi dan sore dapat menyembuhkan 27 kasus dari 30 penderita nefritis akut. Pada nefritis kronis, herba alang-alang dapat mengurangi edema dan menurunkan tekanan darah. Dekokta herba 250 g dalam bentuk tunggal maupun dikombinasikan dengan rimpang dan daun Nelumbo nucifera dan daun Agrimonia pilosa dapat mengobati epistaksis (mimisan), hemoptisis (batuk darah), hematuri (kencing darah), menorrhagia, dan perdarahan gastrointestinal bagian atas. Di samping itu dilaporkan juga bahwa dekokta akar alang-alang dapat efektif untuk pengobatan hepatitis viral akut pada 28 kasus; biasanya digunakan bersama-sama dengan Plantago asiatica, Glechoma longituba dan tunas Artemisia capillaris.

Toksisitas
Pada pemakaian sesuai aturan, praktis tidak toksik.

Efek yang tidak diinginkan
Pusing, mual, adanya peningkatan rasa ingin buang air besar, kadang-kadang terjadi pada penggunaan klinik.

Teknologi Farmasi
Selulosa daun alang-alang mempunyai daya serap terhadap air yang relatif cukup baik dalam pembuatan tablet secara cetak langsung.


PEMANFAATAN

Bagian Yang Digunakan
Hanya akarnya (rimpang) yang digunakan untuk pengobatan


CONTOH PEMAKAIAN DI MASYARAKAT

Sebagai peluruh air seni
49 buah rimpang kering, dipotong-potong kemudian ditambah dengan 2 gelas air dan dididihkan hingga volume air tinggal 1 gelas, disaring, kemudian diminum 2 kali sehari.

Demam karena buang air kecil berdarah
1 sendok penuh rimpang alang-alang, rebus dengan beberapa potong tang kwe (daging buah beligu setengah matang yang dibuat manisan kering) dalam dua gelas sampai airnya tinggal separuh. Air ini diminum 2 gelas 1 hari. Air kencing akan normal dan suhu badan turun.

"Zwartwaterkoorts" (Bld)
Minum air rebusan akar alang alang sebagai teh.


KOMPOSISI

Akar
Metabolit yang telah ditemukan pada akar alang-alang ter.diri dari arundoin, fernenol, isoarborinol, silindrin, simiarenol, kampesterol, stigmasterol, ß-sitosterol, skopoletin, skopolin, p-hidroksibenzaladehida, katekol, asam klorogenat, asam isoklorogenat, asam p-kumarat, asam neoklorogenat, asam asetat, asam oksalat, asam d-malat, asam sitrat, potassium (0,75% dari berat kering), sejumlah besar kalsium dan 5-hidroksitriptamin. Dari hasil penelitian lain terhadap akar dan daun ditemukan 5 macam turunan flavonoid yaitu turunan 3',4',7-trihidroksi flavon, 2',3'-dihidroksi kalkon dan 6-hidroksi flavanol. Suatu turunan flavonoid yang kemungkinan termasuk golongan flavon, flavonol tersubstitusi pada 3-0H, flavanon atau isoflavon terdapat pada fraksi ekstrak yang larut dalam etilasetat akar alang-alang. Pada fraksi ekstrak yang larut dalam air akar alang-alang ditemukan golongan senyawa flavon tanpa gugus OH bebas, flavon, flavonol tersubstitusi pada 3-0H, flavanon, atau isoflavon.