Kamis, 24 Desember 2009

Tempuyung (Sonchus Arvensis)

tempuyung

Sinonim : ---

Familia : Asteraccae (Compositac)


Uraian :

Tempuyung tumbuh liar di tempat terbuka yang terkena sinar matahari atau sedikit terlindung, seperti di tebing-tebing, tepi saluran air, atau tanah terlantar, kadang ditanam sebagai tumbuhan obat. Tumbuhan yang berasal dari Eurasia ini bisa ditemukan pada daerah yang banyak turun hujan pada ketinggian 50 - 1.650 m dpl. Terna tahunan, tegak, tinggi 0,6 - 2 m, mengandung getah putih, dengan akar tunggang yang kuat. Batang berongga dan berusuk. Daun tunggal, bagian bawah tumbuh berkumpul pada pangkal membentuk roset akar. Helai daun berbentuk lanset atau lonjong, ujung runcing, pangkal bentuk jantung, tepi berbagi menyirip tidak teratur, panjang 6 - 48 cm, lebar 3 - 12 cm, warnanya hijau muda.


Daun yang keluar dari tangkai bunga bentuknya lebih kecil dengan pangkal memeluk batang, letak berjauhan, berseling. Perbungaan berbentuk bonggol yang tergabung dalam malai, bertangkai, mahkota bentuk jarum, warnanya kuning cerah, lama kelamaan menjadi merah kecokelatan. Buah kotak, berusuk lima, bentuknya memanjang sekitar 4 mm, pipih, berambut, cokelat kekuningan. Ada keaneka-ragaman tumbuhan ini. Yang berdaun kecil disebut lempung, dan yang berdaun besar dengan tinggi mencapai 2 m disebut rayana. Batang muda dan daun walaupun rasanya pahit bisa dimakan sebagai lalap. Perbanyakan dengan biji.


Nama Lokal :

- Jombang, j. lalakina, galibug, lempung, rayana (Sunda)
- Tempuyung (Jawa)
- Niu she tou (China)
- Laitron des champs (Perancis)
- Sow thistle (Inggris)




Penyakit Yang Dapat Diobati :

Batu saluran kencing, batu empedu, disentri, wasir, rematik goat, Radang usus buntu (apendisitis), radang payudara (mastitis), bisul, Beser mani (spermatorea), darah tinggi (hipertensi), luka bakar, Pendengaran kurang (tuli), memar.


Bagian Yang Digunakan

Daun atau seluruh tumbuhan.


Indikasi,

Tempuyung dapat mengatasi ...
- Batu saluran kencing dan batu empedu,
- Radang usus buntu (apendisitis), radang payudara (mastitis),
- Disentri,
- Wasir,
- Beser mani (spermatorea),
- Darah tinggi (hipertensi),
- Pendengaran berkurang (tuli),
- Rematik gout, memar, dan
- Bisul, luka bakar.




Cara Pemakaian

Daun atau seluruh tumbuhan sebanyak 15 - 60 g direbus, lalu diminum. Untuk pemakaian luar, herba segar digiling halus lalu ditempelkan ke tempat yang sakit atau diperas dan airnya untuk kompres bisul, luka bakar, dan wasir.


Contoh Pemakaian

(1). Radang payudara
Tumbuhan tempuyung segar sebanyak 15 g direbus dengan 3 gelas
air bersih sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, lalu
diminum sekaligus. Lakukan 2 - 3 kali sehari.


(2). Bisul
Batang dan daun tempuyung segar secukupnya dicuci bersih lalu
ditumbuk halus. Air perasannya digunakan untuk mengompres bisul.


(3). Darah tinggi, kandung kencing dan kandung empedu berbatu
Daun tempuyung segar sebanyak 5 lembar dicuci lalu diasapkan
sebentar. Makan sebagai lalap bersama makan nasi. Lakukan 3 kali
sehari.



(4). Kencing batu

(a). Daun tempuyung kering sebanyak 250 mg direbus dengan 250 cc
air bersih sampai tersisa 150 cc. Setelah dingin disaring, dibagi
untuk 3 kali minum. Habiskan dalam sehari. Lakukan setiap hari
sampai sembuh.


(b). Daun tempuyung, daun avokad (Persea americana), daun sawi
tanah (Nasturtium montanum), seluruhnya bahan segar sebanyak 5
lembar, dan 2 jari gula enau dicuci bersih lalu direbus dalam 3
gelas air bersih sampai tersisa 3/4-nya. Setelah dingin disaring. Air
yang terkumpul diminum 3 kali sehari, masing-masing 3/4 gelas.


(c). Daun tempuyung dan daun keji beling (Strobilanthes crispus)
segar masing-masing 5 lembar, jagung muda 6 buah, dan 3 jari gula
enau dicuci dan dipotong-potong seperlunya. Rebus dengan 3
gelas air bersih sampai tersisa 3/4-nya. Setelah dingin disaring,
lalu diminum 3 kali sehari, masing-masing 3/4 gelas.



(5). Pendengaran berkurang (tuli)
Herba tempuyung segar dicuci bersih lalu dibilas dengan air masak.
Giling sampai halus, lalu diperas dengan kain bersih. Airnya
diteteskan pada telinga yang tuli. Lakukan 3-4 kali sehari.



CATATAN :Kapsul Prolipid yang diindikasikan untuk pengobatan kolesterol tinggi dan menjaga kelangsingan tubuh mengandung tumbuhan obat ini.



KOMPOSISI


Sifat Kimiawi Dan Efek Farmakologis
Tempuyung rasanya pahit dan dingin.

Kandungan Kimia
Tempuyung mengandung oc-laktuserol, P-laktuserol, manitol, inositol, silika, kalium, flavonoid, dan taraksasterol.


Efek Farmakologis Dan Hasil Penelitian

(1). Penelitian pengaruh ekstrak air dan ekstrak alkohol daun tempuyung terhadap volume urine tikus in vivo dan pelarutan batu ginjal in vitro, menghasilkan kesimpulan sebagai berikut:

(a). Daun tempuyung tidak secara jelas mempunyai efek diuretik, namun mempunyai daya melarutkan batu ginjal.

(b). Daya melarutkan batu ginjal oleh ekstrak air lebih baik daripada ekstrak alkohol (Giri Hardiyatmo, Fak. Farmasi UGM, 1988).


(2). Praperlakuan flavonoid fraksi etil asetat daun tempuyung mampu menghambat hepatotoksisitas karbon tetrakiorida (CCL 4) yang diberikan pada mencit jantan (Atiek Liestyaningsih, Fak. Farmasi UGM, 1991).


Minggu, 06 Desember 2009

Benarkah Radiasi Ponsel? Ganggu Kesehatan?

radiasi ponsel

Bagi kebanyakan masyarakat, ponsel sudah menjadi bagian yang penting dalam kehidupan kita. Dari hari ke hari jenisnya semakin bertambah dengan kemampuan yang juga semakin meningkat. Banyak perusahaan?jasa telepon seluler belakangan ini menggunakan frekuensi 1.800 MHz, jauh lebih tinggi dibandingkan frekuensi sebelumnya yang hanya 900 MHz. Banyak keuntungan yang diperoleh dengan penggunaan frekuensi tinggi, khususnya perambatan gelombang. Selain itu, pada frekuensi 1.800 MHz saluran yang tersedia juga lebih banyak. Namun, keadaan tersebut sebaiknya harus kita waspadai sejak dini.

Banyak pemakai ponsel yang resah dengan isu ancaman kesehatan akibat ponsel. Contoh isu tersebut yaitu radiasi ponsel diduga dapat menyebabkan tumor otak, namun hasilnya belum diketahui secara pasti hingga kini. Tudingan lainnya yaitu ponsel dianggap dapat mengganggu peralatan mesin pacu jantung dan alat bantu pendengaran.

Hasil penelitian membuktikan adanya dua penyebab terjadinya kasus tersebut. Yang pertama dituding adalah electromagnetic compatibility (EMC). Emisi energi dari ponsel memang dapat mengganggu peralatan elektronik, seperti alat pacu jantung dan alat bantu pendengaran. Kedua, gangguan datang dari electromagnetic radiation (EMR), yang diduga menyebabkan penyakit kanker. Penelitian yang dilakukan di University of Washington, pada tahun 1996 menemukan bahwa EMR dalam bentuk energi gelombang mikro rendah (seperti yang dihasilkan ponsel) dapat merusak struktur DNA.

Memang, dampak besar gelombang yang timbul akibat penggunaan ponsel masih menjadi perdebatan hingga kini.?Perdebatan kasus tersebut?berlangsung terus-menerus dan tanggapan para ahli yang silih berganti terkadang membuat kita menjadi bingung. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, WHO, dampak gelombang elektromagnetik dari ponsel sebenarnya tidak berbahaya asalkan pancarannya kecil. Namun, seberapa kecil ukuran pancaran itu, masih belum jelas hingga kini. Setidaknya kita harus lebih waspada untuk menyikapi kasus tersebut.


Kamis, 26 November 2009

Temulawak (Curcuma Xanthorrhiza)

temulawak

Sinonim : ---

Familia : Zingiberanceae


Uraian

Temulawak (curcuma xanthorrhiza) banyak ditemukan di hutan-hutan daerah tropis. Temulawak juga berkembang biak di tanah tegalan sekitar pemukiman, terutaama pada tanah gembur, sehingga buaah rimpangnya mudah berkembang menjadi besar. Temulawak termasuk jenis tumbuh-tumbuhan herba yang batang pohonnya berbentuk batang semu dan tingginya dapat mencapai 2 meter. Daunnya lebar dan pada setiap helaian dihubungkan dengan pelapah dan tangkai daun yang agak panjang. Temulawak mempunyai bunga yang berbentuk unik (bergerombol) dan berwarna kuning tua. Rimpang temulawak sejak lama dikenal sebagai bahan ramuan obat. Aroma dan warna khas dari rimpang temulawak adalah berbau tajam dan daging buahnya berwarna kekuning-kuningan. Daerah tumbuhnya selain di dataran rendaah juga dapat tumbuh baik sampai pada ketinggian tanah 1500 meter di atas permukaan laut.



Nama Lokal

- Temulawak, Temu putih (Indonesia)
- Temulawak (Jawa)
- Koneng Gede (Sunda)
- Temulabak (Madura)



Penyakit Yang Dapat Diobati

Sakit limpa, Sakit ginjal, Sakit pinggang, Asma, Sakit kepala, Masuk angin, Maag, Sakit perut, Produksi ASI, Nafsu makan, Sembelit, Sakit cangkrang, Cacar air, Sariawan, Jerawat


PEMANFAATAN

(1). Sakit Limfa

Bahan :
2 rimpang temulawak, 1/2 rimpang lengkuas, 1 genggam daun meniran.

Cara membuat :
Temulawak dan lengkuas diparut, kemudian semua bahan tersebut direbus dengan 1 liter air sampai mendidih, dan disaring.

Cara menggunakan :
Diminum 1 kali sehari 1 cangkir.


(2). Sakit Ginjal

Bahan :
2 rimpang temulawak, 1 genggam daun kumis kucing, 1 genggam daun kacabeling.

Cara membuat :
Temulawak diiris tipis-tipis, kemudian direbus bersama dengan bahan lainnya dengan 1 liter air, dan disaring.

Cara menggunakan :
Diminum selama 3 hari.


(3). Sakit Pinggang

Bahan :
1 rimpang temulawak, 1 rimpang kunyit sebesar ibu jari, 1 genggam daun kumis kucing.

Cara membuat :
Semua bahan tersebut direbus dengan 1 liter air, dan disaring.

Cara menggunakan :
Diminum 1 kali sehari 1 gelas.


(4). Asma

Bahan :
1 1/2 rimpang temulawak, 1 potong gula aren.

Cara membuat :
Temulawak diiris tipis-tipis dan dikeringkan. Setelah kering direbus dengan 5 gelas air ditambah 1 potong gula aren sampai mendidih hingga tinggal 3 gelas, kemudian disaring.


(5). Sakit Kepala dan masuk angin.

Bahan :
Beberapa rimpang temulawak.

Cara membuat :
Temulawak diiris tipis-tipis, dikeringkan dan ditumbuk halus menjadi tepung. Kurang lebih 2 genggam tepung temulawak direbus dengan 4-5 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 3 gelas, kemudian disaring disaring.


(6). Maag

Bahan :
1 rimpang temulawak.

Cara membuat :
Temulawak diiris tipis-tipis dan diangin-anginkan sebentar, kemudian direbus dengan 5-7 gelas air sampai mendidih, dan disaring.

Cara menggunakan :
Diminum 1 kali sehari 1 gelas.


(7). Sakit perut, Sakit perut pada waktu haid

Bahan :
1 rimpang temulawak, 3 buah mata asam, 1 potong gula kelapa, garam secukupnya.

Cara membuat :
Temulawak diparut, kemudian direbus bersama bahan lainnya dengan 3-4 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 2 gelas.

Cara menggunakan :
Diminum 2 kali sehari 1 cangkir, pagi dan sore.


(8). Menghilangkan bau amis sewaktu haid :

Bahan:
1 rimpang temulawak, 5 buah mata asam, 1 potong gula kelapa.

Cara membuat :
Temulawak diiris tipis-tipis dan diangin-anginkan, kemudian bersama bahan lainnya ditaruh dalam waskom (rantang/panci), diberi 2 gelas air panas dan ditutup rapat selama kurang lebih 15 menit, dan disaring.

Cara menggunakan :
Diminum 3 kali, 1 kali sehari.


(9). Memperbanyak produksi ASI

Bahan :
1 1/2 rimpang temulawak, dan tepung saga secukupnya.

Cara membuat :
Temulawak diparut, kemudian kedua bahan tersebut dicampur dan ditambah air panas secukupnya sehingga menjadi bubur.

Cara menggunakan :
Dimakan biasa.


(10). Memacu ASI yang macet

Bahan :
1 1/2 rimpang temulawak diparut, 1 potong gula kelapa, 2-3 sendok makan adonan sagu.

Cara membuat :
Temulawak diparut, kemudian bersama bahan lainnya direbus dengan 1 liter air sampai mendidih dan disaring.

Cara menggunakan :
Diminum 2 kali sehari 1 cangkir secara teratur.


(11). Kesulitan buang air besar/berak

Bahan :
1 rimpang temulawak, 3 buah mata asam, 1 potong gula kelapa.

Cara membuat :
Temulawak diiris tipis-tipis dan diangin-anginkan sampai kering, kemudian bersama bahan lainnya diseduh dengan air panas secukupnya dan disaring.

Cara menggunakan :
Diminum biasa.


(12). Sembelit

Bahan :
1 rimpang temulawak dan biji sawi secukupnya.

Cara membuat :
Kedua bahan tersebut ditumbuk sampai halus, kemudian diseduh dengan air panas secukupnya dan disaring.

Cara menggunakan :
Diminum biasa.


(13). Menambah nafsu makan

Bahan :
2 rimpang temulawak, 1/4 rimpang lengkuas, 1/2 genggam daun meniran.

Cara membuat :
Semua bahan tersebut direbus dengan 3 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 2 gelas, kemudian disaring.

Cara menggunakan :
Diminum 2 kali sehari 1/2 gelas.



KOMPOSISI

Kandungan Kimia
Daging buah (rimpang) temulawak mempunyai beberapa kandungan senyawa kimia antara lain berupa fellandrean dan turmerol atau yang sering disebut minyak menguap. Kemudian minyak atsiri, kamfer, glukosida, foluymetik karbinol. Dan kurkumin yang terdapat pada rimpang tumbuhan ini bermanfaat sebagai acnevulgaris, disamping sebagai anti inflamasi (anti radang) dan anti hepototoksik (anti keracunan empedu).


Senin, 09 November 2009

Benarkah Menyusui Bikin Badan Ibu Langsing ..?

menyusui

MANFAAT air susu ibu (ASI) bagi bayi tentu sudah tak diragukan lagi. Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa menyusui juga dapat membantu ibu tetap langsing hingga beberapa tahun mendatang.

Para peneliti menemukan lebih banyak manfaat yang bisa didapatkan oleh perempuan yang memberikan ASI langsung kepada anaknya. Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa perempuan yang menyusui bisa membantu mengurangi lemak perut yang dimiliki, bahkan untuk beberapa puluh tahun ke depan.

Hasil penelitian yang akan dipresentasikan dalam konferensi kesehatan kardiosvakular American Heart Association di San Fransisco ini menunjukkan, perempuan usia menengah yang konsisten menyusui anaknya memiliki lingkar pinggang yang rata-rata 2,6 inci lebih kecil dibandingkan perempuan yang tidak pernah menyusui.

”Lemak di perut merupakan tempat yang paling tidak sehat untuk menyimpan lemak bagi perempuan dan menyusui bisa benar-benar bermanfaat untuk menghilangkan lemak yang buruk ini,” kata peneliti utama dari University of Pittsburgh, Amerika Serikat, Candance McClure PhD seperti dikutip di HealthDay News.

Bagi bayi sendiri, menurut Department of Health and Human Services Amerika Serikat, menyusui sangat bermanfaat terutama menurunkan risiko infeksi telinga, asma, masalah perut, penyakit pernapasan, kulit alergi, diabetes, dan sindrom kematian bayi mendadak (SIDS).

Sementara untuk ibu, penelitian telah menunjukkan bahwa menyusui dapat menurunkan risiko wanita untuk menderita diabetes tipe 2, kanker payudara, kanker indung telur, dan depresi pascamelahirkan.

Bahkan, penelitian terakhir telah menunjukkan bahwa wanita yang menyusui anak-anaknya, risiko penyakit jantung dan faktor-faktor yang dikenal berkontribusi untuk itu, seperti diabetes dan sindrom metabolik dapat berkurang.

Banyak ahli sebenarnya sudah menduga bahwa menyusui tidak hanya bermanfaat untuk mengeluarkan kalori berlebih, tetapi juga dapat membantu menghilangkan lemak di perut secara cepat. Kelebihan lemak perut adalah faktor risiko dari penyakit jantung.

Untuk melihat efek jangka panjang dari menyusui, terutama pengaruh pada ukuran lingkar pinggang, McClure dan rekan-rekannya menganalisis 351 wanita yang telah berpartisipasi dalam penelitian Women’s Health Across the Nation Heart Study. Kegiatan ini berlangsung sejak 2001 hingga 2003.

Penelitian ini melibatkan para wanita yang rata-rata berusia 51 tahun dan memiliki rata-rata dua anak, di mana terakhir melahirkan rata-rata saat 19 tahun sebelumnya. Grup yang terdiri atas 43 persen kulit hitam, 57 persen kulit putih, dan 84 persen dari mereka telah mengenyam pendidikan tinggi atau di atasnya.

Mereka dibagi ke dalam tiga kelompok yaitu 29 persen wanita belum pernah menyusui, 29 persen tidak konsisten menyusui (kurang dari tiga bulan untuk setiap anak), dan 42 persen secara konsisten menyusui (semua anak sekurang-kurangnya tiga bulan masing-masing).

Menurut McClure, wanita yang premenopause atau pada awal perimenopause dan tidak pernah menyusui ditemukan memiliki 28 persen lebih lemak di perut daripada wanita yang menyusui semua anakanak mereka. Para wanita yang tidak menyusui memiliki ukuran lingkar pinggang rata-rata lebih dari 2,6 inci bahwa wanita yang menyusui secara konsisten, dan rasio antara pinggang dan pinggul adalah 4,7 persen lebih tinggi.

Rasio pinggang dan pinggul juga digunakan untuk menilai risiko penyakit kardiovaskular dalam diri wanita tersebut. Semakin tinggi hasilnya, maka semakin besar risiko penyakit jantung. Wanita yang tidak menyusui juga tidak adil jika dibandingkan dengan wanita yang tidak pernah melahirkan.

Premenopause dan awal perimenopause wanita yang tidak menyusui telah menimbun 42 persen lemak perut lebih daripada wanita yang tidak pernah melahirkan. Namun, para peneliti tidak menemukan perbedaan signifikan secara statistik dalam lemak perut pada wanita yang berada di akhir perimenopause dan menopause.

”Sungguh menarik bahwa para peneliti ini mulai mengasosiasikan menyusui ini dengan mekanisme fisiologis yang dapat melindungi wanita dari penyakit jantung. Tetapi pertanyaan yang masih mengganjal, apakah keuntungan yang didapat dari menyusui atau apakah wanita ini memiliki gaya hidup sehat sepanjang hidup mereka?” kata Dr Nieca Goldberg, Direktur Women’s Heart Program di Langone New York University Medical Center, New York City, Amerika Serikat.

Inti dari penelitian ini, Goldberg mencatat bahwa ”wanita yang menyusui melakukan sesuatu yang baik bagi anak-anak mereka dan mungkin juga untuk diri mereka sendiri”. Karena itu, perempuan yang secara konsisten menyusui anaknya tidak hanya melakukan sesuatu yang baik untuk bayinya, tapi juga untuk dirinya sendiri.

Meski demikian, para ahli mengingatkan bahwa langsing-tidaknya seorang ibu juga tergantung pada gaya hidup yang dijalaninya. Bila Anda melakukan diet seimbang dan melakukan olahraga secara teratur, ditambah pemberian ASI secara konsisten, bukan tidak mungkin Anda akan mendapatkan manfaat ganda, tubuh bugar dan nyaman, serta terbebas dari penyakit jantung.


Senin, 19 Oktober 2009

Buah Naga = Obat Sariawan

buah naga

Buah naga (Dragon Fruit) kini makin akrab telinga kita. Padahal hingga tahun 2001, buah ini hanya bisa dijumpai di Israel, Australia, Thailand, dan Vietnam. Sekarang, buah ini mudah dijumpai di pasar swalayan di Indonesia.

Anton Mulyadi (40 tahun), tenaga pendidik di sebuah sekolah menengah pertama di Jakarta, setahun lalu sering mengalami gangguan panas dalam. Bila gangguan itu datang, pada langit-langit mulut dan lidahnya timbul seriawan atau sariawan.

Meski mengganggu, Anton tak terbiasa minum obat sebagai penawar. Ia percaya, seminggu lagi sariawan itu akan hilang dengan sendirinya. “Tentu, saya tetap merasa tak nyaman ketika harus mengajar murid-murid,” tuturnya.

Beruntung Anton punya kerabat seorang sinse yang berpraktik di daerah Cikini, Jakarta. Anton disarankan mengunyah sebutir buah naga daging putih masak. Ia melakukan hal yang sama keesokan harinya. Ajaib, luka-luka kecil di lidah maupun di langit-langit mulutnya langsung sembuh.

Sebenarnya buah naga telah lama dikenal oleh masyarakat Cina kuno sebagai buah yang membawa berkah, sehingga sering diletakkan di dekat patung naga di altar klenteng. Buah bernama Cina Feuy Long Kwa ini di Vietnam dikenal sebagai Thang Loy, Keaw Mang Kheon (Thailand), Shien Mie Kuo (Taiwan), Pitahaya (Meksiko), Melano (Hawaii), Rhino Fruit (Australia), di Inggris disebut Dragon Fruit. Di Indonesia, buah ini dikenal dengan nama Bum Naga.

Tanaman ini asli Meksiko, Amerika Selatan bagian utara, dan menyebar ke negara-negara di sekitarnya, termasuk Guyama. Pada awalnya, buah naga dibawa ke kawasan Indocina oleh seseorang berkebangsaan Perancis pada sekitar tahun 1870, dari Guyama, sebagai hiasan. Alasannya sederhana, sosoknya unik dan bunganya cantik berwarna putih. Waktu mekar pada malam tanggal 1 dan 15 kalender Komariah, ia mengeluarkan bau harum.

Suku Aztek, penduduk asli Amerika Tengah dan Amerika Selatan, sudah lama memetik buah naga liar dari hutan sebagai sumber pangan. Sekarang buah naga sudah menjadi komoditas ekspor negara Vietnam. Bahkan, maskapai penerbangan Vietnam Airlines menghidangkan buah ini sebagai pencuci mulut dalam setiap penerbangan ke Eropa.


Empat Jenis

Jenis buah naga ada empat macam. Pertama, buah naga daging putih (Hylocereus undatus). Kulit merah buah ini amat kontras dengan daging putih di dalamnya. Di dalam daging itu bertebaran biji hitam. Jenis ini mudah dijumpai di pasar lokal maupun mancanegara. Bobot rata-rata per buah 400-500 gram, ada juga yang hingga 650 gram.


Buah jenis ini bercita rasa manis bercampur masam segar, mempunyai sisik atau jumbai kehijauan di sisi luar, serta kadar kemanisannya tergolong rendah dibandingkan dengan buah naga jenis lain. Kadar kemanisan 10-13 brik. Tanaman ini sangat cocok ditanam di lahan kering, dan dalam sekali tanam usianya bisa bertahan sampai 20 tahun.

Kedua, buah naga daging merah (Hylocereus polyrhizus). Sosok tanaman jenis ini lebih kekar. Di bagian batang dan cabang, jarak antarduri tampak lebih rapat. Bobot buahnya rata-rata 400-500 gram. Dagingnya berwarna merah keunguan. Kadar kemanisan 13-15 brik.

Ketiga, buah naga daging super merah (Hylocereus costaricensis). Batangnya lebih besar dan berwarna loreng ketika tua. Kulit buah merah dan berjumbai. Ukuran buahnya rata-rata 400-500 gram. Tingkat kemanisan 13-15 brik.

Keempat, buah naga kulit kuning daging putih (Selenicerius megalanthus). Penampilannya khas dengan kulit kuning dan tanpa sisik atau jumbai. Tekstur kulit cenderung halus, seperti apel, sehingga dijuluki kaktus apel. Kadar kemanisan 15-18 brik. Ukuran buah 80-100 gram.


Menurut Djoko Raino Sigit, pengembang tanaman buah naga daging putih di Malang, Jawa Timur, dan Delanggu, Jawa Tengah, untuk menanam buah naga, kita terlebih dahulu menyiapkan tiang penopang karena tumbuhan ini tidak punya batang primer yang kokoh. Dapat digunakan tiang dari kayu atau beton dengan ukuran 10 x 10 cm dengan tinggi 2 meter, yang ditancapkan ke tanah sedalam 50 cm. Ujung bagian atas dari tiang penyangga diberi besi berbentuk lingkaran untuk penopang dari cabang tanaman.

Sebulan sebelum tanam, terlebih dulu dibuat lubang dengan ukuran 40 x 40 x 40 cm dengan jarak tanam antara 2 hingga 2,5 m. Dalam 1 hektare ada sekitar 2.000 lubang tanam penyangga. Pada setiap tiang atau pohon penyangga itu dibuat 3 hingga 4 lubang tanah dengan jarak sekitar 30 cm dari tiang penyangga. Lubang tanam tersebut kemudian diberi pupuk kandang sebanyak 5-10 kg dicampur dengan tanah.

Tanaman ini bisa diperbanyak dengan cara stek dan biji. Namun, pada umumnya ditanam dengan cara stek. Dibutuhkan bahan batang tanaman dengan panjang 25-30 cm yang ditanam dalam polybag dengan media tanam berupa campuran tanah, pasir, dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1:1.

Setelah bibit berumur kurang lebih 3 bulan, bibit siap dipindahkan atau ditanam di lahan. Dalam 2 tahun pertama, setiap tiang penyangga mampu menghasilkan buah 8-10 buah. Musim panen terbesar buah ini terjadi pada bulan September hingga Maret.

Tiap pohon berumur satu tahun minimal bisa menghasilkan buah sebanyak tiga kilogram. Bila dijual di tempat harganya Rp 27.000 per kg, dan kalau sudah sampai toko buah atau pasar swalayan antara Rp 35.000-400.000 per kg. Tanaman ini mampu berbuah 3 kali setahun.

Persyaratan tumbuh adalah ditanam di dataran rendah, pada ketinggian 20-500 m di atas permukaan laut. Kondisi tanahnya gembur, banyak mengandung bahan organik dan unsur hara, pH tanah 5-7. Sediaan airnya harus cukup karena tanaman ini peka terhadap kekeringan, meski akan membusuk bila kelebihan air. Tanaman ini juga membutuhkan penyinaran cahaya matahari penuh untuk mempercepat proses pembungaan.


Aneka Khasiat

Tanaman yang buahnya berbentuk bulat lonjong mirip buah nanas ini, kaya akan vitamin dan mineral dengan kandungan serat cukup banyak sehingga cocok untuk diet. Dijelaskan Sinse David dari Klinik Cikini, Jakarta, buah naga selain mempunyai nilai ekonomis tinggi, juga berkhasiat. Masyarakat Eropa mempercayai buah naga ini mampu menurunkan kolesterol, menyeimbangkan kadar gula darah, mencegah kanker usus, menguatkan fungsi ginjal, tulang, dan daya kerja otak, meningkatkan ketajaman mata, mengobati keputihan, dan sebagai pelindung kesehatan mulut, termasuk sariawan.

Cara sederhana, buah naga dimakan segar, setelah masak dan empuk. Buah dibelah jadi dua, lalu daging buahnya yang putih bertabur biji hitam kecil diambil menggunakan sendok. Biji buah ini dapat langsung dimakan, seperti biji selasih. Buah naga segar dikonsumsi sebagai penghilang dahaga karena kandungan airnya sangat tinggi, sekitar 90,2 persen dari berat buah.

Pemanfaatan buah ini tak melulu segar. Hasil uji Research Institute of Fruits and Vegetables (RIFAV) di Gia Lam, Ha Noi, Vietnam, buah naga layak dikalengkan. Di California, bunganya dijadikan salad.

Dari beberapa literatur disebutkan, prajurit Spanyol yang menyerbu Amerika Latin meyakini bahwa memakan buah ini dapat mencegah kulit busik. Daging buahnya dapat difermentasi untuk menghasilkan minuman beralkohol.

Buah yang unik ini juga pantas dijadikan buah tangan. Holtikulturis Dr. Elaine Solowey dari Natural Medicine Research Unit (NMRU) di Hebrew University Hadassah Medical Center di Jerusalem, menghadiahi Dalai Lama buah ini usai belajar pengobatan tradisional di Tibet.


Minggu, 18 Oktober 2009

Brotowali (Tinospora Crispa)

brotowali

Sinonim : Tinospora rumphii, Boerl. T. tuberculata Beumee. Cocculus crispus, DC. Menispermum verrucosum. M.crispum, Linn. M.tuberculatum, Lamk.

Familia : Menispermaceae


Uraian :
Tumbuhan liar di hutan, ladang atau ditanam dihalaman dekat pagar. Biasa ditanam sebagai tumbuhan obat. Menyukai tempat panas, termasuk perdu, memanjat, tinggi batang sampai 2,5 m. Batang sebesar jari kelingking, berbintil-bintil rapat rasanya pahit. Daun tunggal, bertangkai, berbentuk seperti jantung atau agak budar telur berujung lancip, panjang 7 - 12 cm, lebar 5 - 10 cm. Bunga kecil, warna hijau muda, berbentuk tandan semu. Diperbanyak dengan stek.



Nama Lokal :
- Antawali, bratawali, putrawali, daun gadel (Jawa)
- Andawali (Sunda)
- Antawali (Bali)
- Shen jin teng (China).

Penyakit Yang Dapat Diobati :
- Reumatik
- Demam
- Nafsu makan
- Kencing manis

PEMANFAATAN

Bagian Yang Dipakai :
Batang.

Kegunaan :
(1). Rheumatic arthritis, rheumatik sendi pinggul (sciatica), memar.
(2). Demam, merangsang nafsu makan, demam kuning.
(3). Kencing manis.


Pemakaian Dalam :
10 - 15 gr , rebus , minum.

Pemakaian Luar :
Air rebusan batang brotowali dipakai untuk cuci koreng, kudis, luka-luka.


CARA PEMAKIAN :

(1). Rheumatik
1 jari batang brotowali dicuci dan potong-potong seperlunya, direbus dengan 3 gelas air sampai menjadi 1 1/2 gelas. Setelah dingin disaring, ditambah madu secukupnya, minum. Sehari 3 x 1/2 gelas.

(2). Demam kuning (icteric)
1 jari batang brotowali dicuci dan potong-potong, direbus dengan 3 gelas air sampai menjadi 1 1/2 gelas. Diminum dengan madu secukupnya. Sehari 2 x 3/4 gelas.

(3). Demam
2 jari batang brotowali direbus dengan 2 gelas air, sampai menjadi 1
gelas. Setelah dingin, diminum dengan madu secukupnya. Sehari 2x 1/2 gelas.


(4). Kencing manis
1/3 genggam daun sambiloto, 1/3 genggam daun kumis kucing, 3/4 jari ± 6 cm batang brotowali dicuci dan dipotong-potong, direbus dengan 3 gelas air sampai menjadi 2 gelas. Diminum setelah makan, sehari 2 X 1 gelas.

(5). Kudis (scabies)
3 jari batang brotowali, belerang sebesar kemiri, dicuci dan ditumbuk halus, diremas dengan minyak kelapa seperlunya. Dipakai untuk melumas kulit yang terserang kudis. Sehari 2 x.

(6). Luka Daun brotowali ditumbuk halus, letakkan pada luka, diganti 2 x perhari. Untuk mencuci luka, dipakai air rebusan batang brotowali.


KOMPOSISI :

Sifat Kimiawi Dan Efek Farmakologis :
Pahit, sejuk. Menghilangkan sakit (Analgetik), penurun panas (antipiretik), melancarkan meridian.

Kandungan Kimia :
Alkaloid, damar lunak, pati, glikosida pikroretosid,zat pahit pikroretin, harsa, berberin dan palmatin. Akar mengandung alkaloid berberin dan kolumbin.

Selasa, 15 September 2009

Daun Ungu (Graptophyllum Pictum)

daunungu

Sinonim : G. hortense, Nees.
Familia : Acanthaceae


Uraian

Daun Ungu (Graptophyllum pictum) termasuk tumbuhan perdu yang memiliki batang tegak, ukurannya kecil dan tingginya hanya dapat mencapai 3 meter, biasanya tumbuh liar dipedesaan atau ditanam sebagai tanaman hias atau tanaman obat, daun ungu cocok tumbuh didaerah dataran rendah sampai ketinggian 1250 meter di atas permukaan laut.

Batang :
Batangnya berwarna ungu, penampang batangnya berbentuk mendekati segi tiga tumpul.

Daun :
Mempunyai struktur posisi daun yang letaknya berhadap- hadapan

Bunga :
Bersusun dalam 1 rangkaian tandan yang berwarna merah tua.



Nama Lokal

- Daun Ungu (Indonesia)
- Demung, Tulak, Wungu (Jawa)
- Daun Temen-temen, Handeuleum (Sunda)
- Temen (Bali)
- Karotong (Madura)
- Daun Putri, Dongora (Ambon)
- Kobi-kobi (Ternate)


Penyakit Yang Dapat Diobati
(Cara Pemanfaatannya) :

(1). Ambeien
Bahan : 3-7 lembar daun ungu dan adas pulawaras
Cara membuat : Direbus bersama dengan 3 gelas air sampai mendidih, kemudian disaring.
Cara menggunakan : Minum 1 kali setiap pagi secara teratur

(2). Melancarkan buang air seni
Bahan : 1-2 genggam daun ungu dan adas pulowaras.
Cara membuat : Ditumbuk bersama sampai halus
Cara menggunakan : Dioleskan pada bagian perut seperti param.

(3). Memperlancar Haid
Bahan : 3 sendok makan bunga daun ungu yang sudah dikeringkan.
Cara membuat : Direbus dengan 3 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas, kemudian disaring.
Cara menggunakan : Diminum 3 hari menjelang datang bulan (haid)

(4). Reumatik/Encok
Bahan : 1-2 genggam daun ungu
Cara membuat : Ditumbuk sampai halus
Cara menggunakan : Dioleskan pada bagian yang sakit sebagai param.

(5). Bisul
Bahan : 2 Lembar daun ungu dan minyak kelapa secukupnya.
Cara membuat : Daun ungu diolesi minyak kelapa kemudian dipanggang di atas api
Cara menggunakan : Dalam keadaan hangat-hangat ditempelkan pada bagian yang sakit.


Komposisi
Daun ungu (Graptophyllum pictum) memiliki kandungan kimia, antara lain :
- Alkohol
- Pektin
- Asam formiat.

Sabtu, 05 September 2009

Mengkudu (Morinda Citrifolia)

mengkudu


Sinonim : Bancudus Latifolia

Familia : Rubiaceae


Uraian

Mengkudu (Morinda Citrifolia) termasuk jenis kopi-kopian. Mengkudu dapat tumbuh di dataran rendah sampai pada ketinggian tanah 1500 meter diatas permukaan laut. Mengkudu merupakan tumbuhan asli dari Indonesi. Tumbuhan ini mempunyai batang tidak terlalu besar dengan tinggi pohon 3-8 m. Daunnya bersusun berhadapan, panjang daun 20-40 cm dan lebar 7-15 cm. Bunganya berbentuk bungan bongkol yang kecil-kecil dan berwarna putih. Buahnya berwarna hijau mengkilap dan berwujud buah buni berbentuk lonjong dengan variasi trotol-trotol. Bijinya banyak dan kecil-kecil terdapat dalam daging buah. Pada umumnya tumbuhan mengkudu berkembang biak secara liar di hutan-hutan atau dipelihara orang pinggiran-pinggiran kebun rumah.


Nama Lokal
- Mengkudu (Indonesia)
- Pace, Kemudu, Kudu (Jawa)
- Cengkudu (Sunda)
- Kodhuk (Madura)
- Wengkudu (Bali)


Penyakit Yang Dapat Diobati
- Hipertensi
- Sakit Kkuning
- Demam
- Influenza
- Batuk
- Sakit perut
- Menghilangkan sisik pada kaki



PEMANFAATAN


(1). Hipertensi

Bahan :
2 buah Mengkudu yang telah masak di pohon dan 1 sendok makan madu.

Cara Membuat :
Buah mengkudu diperas untuk diambil airnya, kemudian dicampur dengan madu sampai merata dan disaring.

Cara menggunakan :
Diminum dan diulangi 2 hari sekali.


(2). Sakit Kuning

Bahan :
2 buah Mengkudu yang telah masak di pohon dan 1 potong gula batu.

Cara Membuat :
Buah mengkudu diperas untuk diambil airnya, kemudian dicampur dengan madu sampai merata dan disaring.

Cara menggunakan :
Diminum dan diulangi 2 hari sekali.


(3). Demam (masuk angin dan infuenza)

Bahan :
1 buah Mengkudu dan 1 rimpang kencur

Cara Membuat :
Kedua bahan tersebut direbus dengan 2 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas, kemudian disaring.

Cara menggunakan :
Diminum 2 kali 1 hari, pagi dan sore


(4). Batuk

Bahan :
1 buah Mengkudu dan ½ genggam daun poo (bujanggut)

Cara Membuat :
Kedua bahan tersebut direbus dengan 2 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas, kemudian disaring.

Cara menggunakan :
Diminum 2 kali 1 hari, pagi dan sore.


(5). Sakit Perut

Bahan :
2-3 daun Mengkudu

Cara Membuat :
Ditumbuk halus, ditambah garam dan diseduh air panas.

Cara menggunakan :
Setelah dingin disaring dan diminum.


(6). Menghilangkan sisik pada kaki

Bahan :
Buah Mengkudu yang sudah masak di pohon.

Cara menggunakan :
Bagian kaki yang bersiisik digosok dengan buah mengkudu tersebut sampai merata, dan dibiarkan selama 5-10 menit, kemudian dibersihkan dengan kain bersih yang dibasahi dengan air hangat.


Komposisi

Buah buni tumbuhan mengkudu yang telah masak mempunyai aroma yang tidak sedap, namun mengandung sejumlah zat yang berkhasiat untuk pengobatan. Adapun kandungan zat tersebut antara lain morinda diol, morindone, morindin, damnacanthal, metil asetil, asam kapril dan sorandiyiol.



Rabu, 19 Agustus 2009

5 Jenis Teh & Manfaatnya

teh

TEH ibarat alarm pengingat untuk Anda memulai hari. Dalam sehari, rasanya tak cukup kita meminumnya hanya satu cangkir. Kenali berbagai macam teh yang memberi banyak manfaat untuk tubuh.

Minuman populer satu ini bisa menurunkan risiko penyakit jantung, kanker, diabetes, gusi, stres, membakar lemak, dan membantu Anda menurunkan berat badan. Beruntung, para peneliti selalu menemukan hal baru seputar manfaat teh untuk kesehatan. Sebuah kajian terbaru menunjukkan bahwa minum teh hitam bisa benar-benar membantu pertumbuhan dan perbaikan lapisan tisu tulang.

“Terdengar seperti Anda tumbuh tua dengan cara yang manis. Kalau terlihat baik dan energik adalah orientasi hidup Anda ketimbang umur, minum teh hijau mampu mengusir lemak perut. Tak heran jika teh hijau menjadi bagian penting dalam program diet dan olahraga,” papar Ani Bailey, pendiri www.californiateahouse.com.

Berikut lima jenis teh yang siap memberi keuntungan untuk kesehatan tubuh Anda, seperti dikutip Sheknows.


Teh hijau

Teh hijau dibuat dari daun teh yang tidak difermentasi sehingga mengandung polyphenols konsentrat tinggi. Teh hijau sering dimanfaatkan untuk mengurangi risiko kanker dan penyakit jantung, menurunkan kolesterol, menurunkan berat badan (terutama lemak perut). Teh hijau juga memberi manfaat dalam menurunkan risiko diabetes dan Alzheimer’s.


Teh hitam

Penelitian yang dipublikasikan Journal of Psychopharmacology menunjukkan bukti bahwa teh hitam efektif menurunkan kortisol, hormon stres.

“Kajian menemukan bahwa orang yang minum teh hitam akan terkurangi stresnya lebih cepat daripada mereka yang minum jenis teh lainnya,” jelas Bailey.

Lebih jauh, partisipan mengalami penurunan tingkat kortisol dalam darah mereka setelah stres berat. Kuncinya, mereka mengonsumsi teh hitam empat kali per hari selama enam minggu. Teh hitam juga mampu mengurangi risiko kanker.


Teh putih

Teh putih kurang dikenal, tapi tak membuatnya kurang sehat. Teh putih, khususnya ekstrak teh putih terbukti mampu memperlambat pertumbuhan bakteri yang menyebabkan infeksi Staphylococcus, infeksi Streptococcus, pneumonia, dan karies gigi, serta meningkatkan fungsi sistem kekebalan tubuh.

“Menurut Milton Schiffenbauer PhD, profesor mikrobiologi dan biologi pada Pace University’s Dyson College of Arts & Sciences, efek antivirus dan antibakteri dari beberapa merek pasta gigi adalah karena tambahan ekstrak teh putih,” tambah Bailey.


Teh oolong

Teh oolong terbukti mampu mendorong metabolisme tubuh, membakar lemak, membantu menurunkan berat badan, dan menjaga kesehatan kulit.

“Wanita yang minum teh oolong dua cangkir sehari meningkatkan metabolisme mereka sekira 157 persen melebihi wanita yang minum teh hijau dalam jumlah yang sama,” kata Bailey seperti mengutip sebuah kajian yang dipublikasikan Journal of Medical Investigation.


Teh herbal

Teh herbal tidak berasal dari Camillia sinensis (tanaman teh). Walaupun bukan tergolong teh dalam pengertian teknis, teh herbal tetap menawarkan banyak manfaat kesehatan.

“Menurut Food and Drugs Association (FDA), teh herbal sangat mengagumkan dalam hal menurunkan stres, yang menjadi faktor risiko gagal jantung dan penuaan dini,” jelas Bailey.

Dicampur dengan berbagai bahan organik, seperti buah berry dan kelopak bunga mawah, teh herbal mampu mengurangi stres, membantu pencernaan, dan punya banyak kandungan antioksidan. Kita tahu bahwa antioksidan mampu mengusir radikal bebas sehingga tubuh jauh dari penyakit termasuk kanker.

Teh herbal tidak mengandung kafein. Jadi, Anda bisa menikmatinya sepanjang hari hingga waktu tidur karena teh ini tak akan mengacaukan tidur malam Anda.


Sabtu, 08 Agustus 2009

Jahe (Zingiber Officinale Rosc)

jahe

Sinonim : --
Familia : Zingiberaceae

Uraian
Tanaman herba semusim, tegak, tinggi 40-50 cm. Batang semu, beralur, membentuk rimpang, warna hijau. Daun tunggal, bentuk lanset, tepi rata, ujung runcing, pangkal tumpul, warna hijau tua. Bunga majemuk, bentuk bulir, sempit, ujung runcing, panjang 3,5-5 cm, lebar 1,5-2 cm, mahkota bunga bentuk corong, panjang 2-2,5 cm, warna ungu. Buah kotak, bulat panjang, warna cokelat.

Nama Lokal
NAMA SIMPLISIA Zingiberis Rhizoma, Rimpang Jahe.

Sifat Khas Tajam dan sumelada.
Khasiat Karminatif, stomakik, stimulans, dan diaforetik.



PENELITIAN
Latifah,1987. Jurusan Farmasi, FMIPA UNPAD. Telah melakukan penelitian pengaruh analgesik perasan rimpang Jahe Merah pada tikus. Dari hasil penelitian tersebut, ternyata perasan rimpang Jahe memberikan efek yang nyata terhadap perpanjangan waktu reaksi. Semakin besar dosis yang diberikan, semakin besar efek perpanjangan waktu reaksi (efek pengurangan sensitifikasi rasa sakit). Pemberian perasan rimpang Jahe Merah antara 199,8 mg/kg dan 218,0 mg/kg bb mempunyai daya analgesik yang setara dengan daya analgesik asam salisilat 10 mg /kg bb.

Ema Viaza,1991. Jurusan Farmasi, FMIPA UI. Telah melakukan penelitian efek antijamur Jahe terhadap jamur Tricophyton mentagrophytes, Trichophyton rubrum, dan Microsparum canis. Dari hasil penelitian tersebut, ternyata jamur Tricophyton mentagrophytes, Trichophyton rubrum, dan Microsparum canis memberikan kadar hambat minimum sebagai berikut: 6,25; 12,5 mg/ml. Berdasarkan zona hambatan yang diperoleh, efek antijamur tertinggi diberikan terhadap jamur Tricophyton mentagrophytes, kemudian disusul Trichophyton rubrum, dan Microsparum canis.

Jahe dapat dibedakan atas dua jenis
1. Jahe Pahit.
2. Jahe Merah (sunti).


BAGIAN YANG DIGUNAKAN

Rimpang, kegunaannya untuk ...
1. Asi.
2. Batuk.
3. Membangkitkan nafsu makan.
4. Mulas.
5. Perut kembung.
6. Serbat.
7. Gatal (obat luar).
8. Luka (obat luar).
9. Sakit kepala (obat luar).
10. Selesma (obat luar).


RAMUAN DAN TAKARAN

(1). Mulas
Ramuan :
Jahe Merah (parut) 3 rimpang

Cara pembuatan :
Diperas.Cara pemakaian: Diminum 3 kali sehari 1 sendok teh.Lama pengobatan: Diulang selama 3 hari.

(2). Serbat
Ramuan :
Jahe 1 rimpangBunga Cengkih 2 bijiBuah Kemukus 4 bijiBuah Cabai Jawa 3 biji Sereh 1 ruas jari tanganBiji Pala 1 / 5 butirDaun Jeruk Purut 1/2 lembarKulit Kayu Manis sedikit Gula Aren secukupnyaAir 200 ml

Cara pembuatan :
Dibuat infus atau diseduh.Cara pemakaian: Diminum 2 kali sehari, pagi dan sore, tiap kali minum 100 ml. Diulang selama 4 hari.

(3). ASI
Ikan dan udang baik sekali untuk melancarkan ASI. Kadang-kadang bayi rentan terhadap ASI yang berbau ikan atau udang. Untuk mencegah hal tersebut ibu menyusui harus makan lalap Jahe atau Kemangi.

(4). Sakit kepala dan Selesma (Influenza)
Penderita influenza biasanya merasa nyeri di punggung dan di pinggang (greges-greges). Untuk mengurangi rasa nyeri tersebut penderita dapat diobati dengan ramuan sebagai berikut.Jahe Merah beberapa rimpangAir secukupnya

Cara pembuatan :
Dipipis hingga berbentuk pasta.

Cara pemakaian :
Tambahkan minyak kelonyo secukupnya dan gosokkan pada bagian badan yang terasa nyeri. Untuk sakit kepala ditempelkan pada pelipis dan belakang telinga penderita.

(5). Selesma
Ramuan :
Jahe Merah 1 rimpangHerba Poko segar 1 genggamBuah kemukus 6 butirBiji Jintan Hitam 2 butirAir sedikit

Cara pembuatan :
Dipipis hingga berbentuk pasta.

Cara pemakaian :
Pindahkan ramuan ke kain bersih dan ikat dengan tali, kemudian masukkan ke dalam cuka hangat dan oleskan ke seluruh badan, agar mempercepat keluarnya keringat.


KOMPOSISI

Minyak atsiri zingiberena (zingirona), zingiberol, bisabolena, kurkumen, gingerol, filandrena, dan resin pahit.

Sabtu, 01 Agustus 2009

Adas (Foeniculum Vulgare Mill)

adas

Sinonim : Eofficinale, All. = Anethum foeniculum, Linn.
Familia : Apiaccae (Umbelliferae)


Uraian

Adas merupakan satu dari sernbilan tumbuhan obat yang dianggap bermukjizat di Anglo-Saxon. Di Indonesia telah dibudidayakan dan kadang sebagai tanaman bumbu atau tanaman obat. Turnbuhan ini dapat hidup dari dataran rendah sampai ketinggian 1.800 m di atas permukaan laut, namun akan tumbuh lebih baik pada dataran tinggi. Asalnya dari Eropa Selatan dan Asia, dan karena manfaatnya kemudian banyak ditanam di Indonesia, India, Argentina, Eropa, dan Jepang. Terna berumur panjang, tinggi 50 cm - 2 m, tumbuh merumpun. Satu rumpun biasanya terdiri dari 3 - 5 batang. Batang hijau kebiru- biruan, beralur, beruas, berlubang, bila memar baunya wangi. Letak daun berseling, majemuk menyirip ganda dua dengan sirip-sirip yang sempit, bentuk jarum, ujung dan pangkal runcing, tepi rata, berseludang warna putih, seludang berselaput dengan bagian atasnya berbentuk topi.


Perbungaan tersusun sebagai bunga payung majemuk dengan 6 - 40 gagang bunga, panjang ibu gagang bunga 5 - 1 0 mm, panjang gagang bunga 2 - 5 mm, mahkota berwarna kuning, keluar dari ujung batang. Buah lonjong, berusuk, panjang 6 - 10 mm, lebar 3 - 4 mm, masih muda hijau setelah tua coklat agak hijau atau coklat agak kuning sampai sepenuhnya cokelat. Namun, warna buahnya berbeda-beda tergantung negara asalnya. Buah masak mempunyai bau khas aromatik, bila dicicipi rasanya relatif seperti kamfer. Adas menghasilkan minyak adas, yang merupakan basil sulingan serbuk buah adas yang masak dan kering. Ada dua macam minyak adas, manis dan pahit. Keduanya, digunakan dalam industri obat-obatan. Adas juga dipakai untuk bumbu, atau digunakan sebagai bahan yang memperbaiki rasa (corrigentia saporis) dan mengharumkan ramuan obat. Biasanya adas digunakan bersama-sama dengan kulit batang pulosari. Daunnya bisa dimakan sebagai sayuran. Perbanyakan dengan biji atau dengan memisahkan anak tanaman.


Nama Lokal
- Hades (Sunda)
- Adas, adas londa, adas landi (Jawa)
- Adhas (Madura)
- Adas (Bali)
- Wala wunga (Sumba)
- Das pedas (Aceh)
- Adas, adas pedas (melayu)
- Adeh, manih (Minangkabau)
- Paapang, paampas (Menado)
- Popoas (Alfuru)
- Denggu-denggu (Gorontalo)
- Papaato (Buol)
- Porotomo (Baree)
- Kumpasi (Sangir Talaud)
- Adasa, rempasu (Makasar)
- Adase (Bugis)
- Hsiao hui (China)
- Phong karee, mellet karee (Thailand)
- Jintan Manis (Malaysia).


BAGIAN YANG DIGUNAKAN
Buah masak (Xiaohuixiang, hui-hsiang). Buah yang telah masak dikumpulkan, lalu dijemur sampai kering.


KEGUNAAN

1). Buahnya bermanfaat untuk mengatasi :

- Sakit perut (mulas), perut kembung, rasa penuh di lambung, mual, muntah, diare
- Sakit kuning (jaundice), kurang nafsu makan
- Batuk berdahak, sesak napas (asma)
- Haid: nyeri
haid, haid tidak teratur
- Air susu ibu (ASI) sedikit
- Putih telur dalam kencing (proteinuria)
- Susah tidur (insomnia)
- Buah pelir turun (orchidoptosis)
- Usus turun ke lipat paha (hernia inguinalis)
- Pembengkakan saluran sperma (epididimis)
- Penimbunan cairan di dalam kantung buah zakar (hidrokel testis)
- Mengurangi rasa sakit akibat batu dan membantu menghancurkannya
- Rematik gout
- Keracunan tumbuhan obat atau jamur.


2). Daunnya berkhasiat mengatasi :
- Batuk
- Perut kembung
- Rasa haus
- Meningkatkan penglihatan.


CARA PEMAKAIAN
Buah adas sebanyak 3 - 9 g direbus, minum atau buah adas digiling halus, lalu diseduh dengan air mendidih untuk diminum sewaktu hangat. Daun dimakan sebagai sayuran atau direbus, lalu diminum. Pemakaian luar, buah kering digiling halus lalu digunakan untuk pemakaian lokal pada sariawan, sakit gigi, sakit telinga dan luka. Minyak adas juga dapat digunakan untuk menggosok tubuh anak yang masuk angin.


CONTOH PEMAKAIAN :

(1). Batuk

a).
Siapkan serbuk buah adas sebanyak 5 g disedub dengan 1/2 cangkir air mendidih. Setelah dingin disaring, tambahkan 1 sendok teh madu. Aduk sampai merata, minum sekaligus. Lakukan 2 kali sehari, sampai sembuh.

b). Siapkan daun saga 1/4 genggam, bunga kembang sepatu 2 kuntum, daun poko 1/5 genggam, bunga tembelekan 10 kuntum, bawang merah 2 butir, adas 1 sendok teh, pulosari 1 jari, rimpang jahe 1 jari, gula merah 3 jari, dicuci dan dipotong-potong seperlunya. Rebus dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa setengahnya. Setelah dingin disaring, lalu diminum. Lakukan 3 kali sehari, masing-masing 1/2 gelas.


(2). Sesak napas

a). Ambil minyak adas sebanyak 10 tetes diseduh dengan 1 sendok makan air panas. Minum selagi hangat. Lakukan 3 kali sehari, sampai sembuh.

b). Siapkan adas 1/2 sendok teh, pulosari ¼ jari, rirnpang kencur 2 jari, rirnpang temulawak 1 jari, jintan hitam 114 sendok teh, daun poncosudo (Jasminum pubescens) 1/4 genggam, gula merah 3 jari, dicuci dan dipotong-potong seperlunya. Baban-bahan tadi lalu direbus dengan 4 1/2 gelas air bersih sampai tersisa kira-kira separonya. Setelah dingin disaring, dan siap untuk diminum. Sehari 3 kali, masing-masing 3/4 gelas.

(3). Sariawan

Siapkan adas 3/4 sendok teh, ketumbar 3/4 sendok teh, daun iler 1/5 genggam, daun saga 1/4 genggam, sisik naga 1/5 genggam, daun sembung 1/4 genggam, pegagan 1/4 genggam, daun kentut 1/6 genggam, pulosari 3/4 jari, rimpang lempuyang wangi 1/2 jari, rimpang kunyit ½ jari, kayu manis ¾ jari, gula merah 3 jari, dicuci dan dipotong-potong seperlunya. Bahan-bahan tadi lalu direbus dengan 4 1/2 gelas air bersih sampai tersisa separonya. Setelah dingin disaring, siap untuk diminum. Sehari 3 kali, setiap kali cukup 3/4 gelas.


(4). Haid tidak teratur

Siapkan daun dan bunga srigading masing-masing.1/5 genggam, jinten hitam 3/4 sendok teh, adas 1/2 sendok teh, pulosari 1/2 jari, bunga kesumba keling 2 kuntum, jeruk nipis 2 buah, gula batu sebesar telur ayam, dicuci lalu dipotong-potong seperlunya. Bahan-bahan tadi lalu direbus dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 2 1/4 gelas. Setelah dingin disaring, minurn 3 kali sehari, masing-masing 3/4 gelas. Keracunan tumbuhan obat atau jamur . Siapkan serbuk buah adas sebanyak 5 g, lalu seduh dengan setengah cangkir arak. Minum selagi hangat.

(5). Batu empedu

Serbuk buah adas sebanyak 5 g diseduh dengan 1 cangkir air panas. Minum selagi hangat.




Kamis, 16 Juli 2009

Daun Dewa (Gynura Segetum)

daundewa

Sinonim : Gynura procumbens, G. pseudo-china, G. divaricata, G. ovalis, Senecio divarigata L.

Familia : Compositae


Uraian :

Terna tahunan, tegak, tinggi ± 50 cm, pada umumnya ditanam dipekarangan sebagai tanam obat. Batang muda berwarna hijau dengan alur memanjang warna tengguli, bila agak tua bercabang banyak. Daun tunggal, mempunyai tangkai, bentuk bulat telur sampai bulat memanjang. Ujung melancip. Daun tua membagi sangat dalam. Daun banyak berkumpul di bawah, agak jarang pada ujung batang, letak berseling. Kedua permukaan daun berambut lembut, warna putih. Warna permukaan daun hijau tua, bagian bawah berwarna hijau muda. Panjang daun 8-20 cm. lebar 5 - 10 cm. Bunga terletak di ujung batang, warna kuning berbentuk bonggol (kepala bunga). Mempunyai umbi berwarna ke abu-abuan, panjang 3-6 cm., dengan penampang ± 3 cm.



Nama Lokal :

- Beluntas cina, daun dewa (Sumatra)
- Samsit, San qi cao (China)



Penyakit Yang Dapat Diobati :

Luka terpukul, Pendarahan, Batuk darah, muntah darah, mimisan; Infeksi kerongkongan, tidak datang haid, digigit binatang berbisa; Pembekuan darah, Tulang patah, pendarahan setelah melahirkan.


PEMANFAATAN

Bagian Yang Dipakai

Seluruh tanaman.


DAUN
Luka terpukul, melancarkan sirkulasi, menghentikan perdarahan (Batuk darah, muntah darah, mimisan), pembengkakan payudara, infeksi kerongkongan, tidak datang haid, digigit binatang berbisa.

UMBI
Menghilangkan bekuan darah (haematom) pembengkakan, tulang patah (Fraktur), perdarahan sehabis melahirkan.

Pemakaian
15-30 gram daun segar, direbus atau ditumbuk kemudian diperas, minum.

Pemakaian Luar
Secukupnya tumbuhan ini dilumatkan sampai seperti bubur, ditempelkan ke tempat yang sakit.



KEGUNAAN :

(1). Digigit ular / digigit binatang lain
Umbi dilumatkan kemudian ditempelkan di tempat kelainan.

(2). Kutil
5 lembar daun dewa dihaluskan, dan dilumurkan pada tempat berkutil, kemudian dibalut. Dilepas keesokan harinya.


CARA PEMAKAIAN

(1). Luka terpukul, tidak datang haid
15-30 gram herba direbus atau ditumbuk, diambil airnya, campur dengan arak yang sudah dipanaskan, minum.

(2). Perdarahan pada wanita, pembengkakan payudara, batuk dan muntah darah
1 (satu) batang lengkap (15 gram) direbus, minum.

(3). Kejang pada anak
1 batang ditumbuk ambil airnya, dicampur arak, minumkan.

(4). Luka terpukul, masuk angin
6-9 gram umbi segar ditambah arak kuning (wong ciu) secukupnya, kemudian dipanaskan, minum.



KOMPOSISI

Sifat Kimiawi Dan Efek Farmakologis

Netral, rasa khas. Anti coagulant, mencairkan bekuan darah, stimulasi sirkulasi, menghentikan perdarahan. Menghilangkan panas dan membersihkan racun.


Kandungan Kimia

Saponin, minyak atsiri, flavonoid.

Selasa, 07 Juli 2009

Jombang (Taraxacum Officinale Weber et Wiggers)

jombang

Sinonim : T. mongolicum Hand.-Mazz., T. officinale Wigg., T. ceratophyllum DC, T. corniculatum DC, T. dens-lionis Desf., T. sinense DC, Leontodon taraxacum L., L. taraxacum

Familia : Compositae (asteraceae).


Uraian :

Umumnya, jombang tumbuh liar di lereng gunung, tanggul, lapangan rumput, dan sisi jalan di daerah yang berhawa sejuk. Terna menahun, tinggi 10 -25 cm, seluruh bagian tumbuhan mengandung cairan, seperti susu. Daun berkumpul membentuk roset akar, bagian pangkal rebah menutup tanah. Daun tunggal, berbentuk lanset, sungsang, ujung runcing, pangkal menyempit menyerupai tangkai daun, tepi bergerigi tidak teratur, kadang berbagi sangat dalam, panjang 6 -15 cm, lebar 2 - 3,5 cm, berwarna hijau dilapisi rambut halus berwarna putih. Bunga tunggal, bertangkai panjang yang dilapisi rambut halus berwarna putih, berkelamin dua. Mahkota bunga berwarna kuning, diameter 2,5 - 3,5 cm. Buahnya berbentuk tabung, berwarna putih. Akarnya panjang, tunggal, atau bercabang. Daun muda dapat dimakan sebagai lalap atau dibuat salad yang berkhasiat tonik. Daun tua dapat dikukus atau dimasak sebagai sayuran. Bunganya dapat digunakan untuk memberi warna kuning pada minuman atau kain. Jombang dapat diperbanyak dengan biji.




Nama Lokal :

Nama Daerah : Jombang, taraksakum (Jawa).
Nama Asing : Pu gong ying (Cina), dandelion (I).
Nama Simplisia : Taraxaci Herba (herba jombang).



Penyakit Yang Dapat Diobati :

Jombang rasanya manis, sedikit pahit, sifatnya dingin. Herba ini masuk meridian hati (liver) dan lambung, serta berkhasiat tonik pada liver dan darah. Selain itu, juga berkhasiat antibiotik, antiradang; menghilangkan bengkak, menghancurkan sumbatan, peluruh kencing (diuretik kuat), membersihkan panas dan racun, serta meningkatkan produksi empedu. Akar sedikit pahit, berkhasiat antitoksik, peluruh kencing (diuretik), pereda panas (antipiretik), penguat lambung, meningkatkan nafsu makan (stomakik), melancarkan pengeluaran empedu ke usus (kolagoga), melancarkan pengeluaran AS1 (laktagoga), laksatif ringan, dan menurunkan kadar gula darah (hipoglikemik). Akar lebih berkhasiat jika digunakan setelah tumbuhan berumur 2 tahun. Khasiat antitoksik akar jombang membantu mekanisme kerja hati dan kandung empedu untuk mengeluarkan sisa metabolisme serta merangsang ginjal mengeluarkan racun melalui air kemih. Selain itu, jombang berperan dalam proses pembuangan racun yang terbentuk pada infeksi dan polusi. Kandungan polisakarida dari tumbuhan jombang dapat menghambat perkembangan sel kanker paru-paru manusia yang ditransplantasikan pada tikus dan menghambat perkembangan sarcoma.

Herba jombang berkhasiat menghambat perkembangan Staphylococcus aureus, Streptococcus hemolyticus, dan Neisseria catarrhalis. Ekstrak alkohol herba jombang berkhasiat melancarkan pengeluaran empedu ke usus (kolagoga) pada tikus. Melindungi kerusakan liver (hati) tikus yang diberi zat karsinogenik CCl4. Air rebusan jombang dapat digunakan untuk meningkatkan daya tahan tubuh dengan cara mengaktifkan makrofag, merangsang pembentukan limfosit, dan pembentukan antibodi. Daun jombang berkhasiat diuretik kuat. Namun, tidak menyebabkan kekurangan kalium karena tumbuhan ini mengandung cukup kalium (Journal Planta Medica, 1974). Akar jombang berkhasiat membersihkan hati, merangsang produksi cairan empedu, dan laksatif ringan (peneliti German, 1959).



Bagian Yang Digunakan

Bagian tumbuhan yang digunakan adalah herba dan akar segar maupun yang telah dikeringkan.


Indikasi

Herba jombang digunakan untuk pengobatan :

- Radang, seperti radang tenggorokan, radang mata merah (konjungtivitis), radang akut usus buntu (akut apendisitis), radang panggul, radang hati (hepatitis), radang kandung empedu (kolesistitis), serta radang dan abses payudara,
- Infeksi dan batu saluran kencing,
- Gondongan (parotitis),
- Diare, disentri,
- Sakit maag (gastritis), tidak nafsu makan,
- Kencing manis (diabetes mellitus),
- Tekanan darah tinggi (hipertensi),
- Kurang darah (anemia),
- Kaki bengkak karena timbunan cairan,
- Keputihan (leukore),
- Produksi air susu ibu (ASI) sedikit,
- Bisul, koreng, borok yang dalam, gigitan ular,
- Cellulite,
- Pembesaran prostat,
- Meningkatkan pembuangan asam urat,
- Bercak hitam di muka (freckles),
- Tumor pada sistem pencernaan (esofagus, lambung, usus, hati, dan pankreas),
- Kanker (payudara, paru-paru, leher rahim/serviks, dan gusi), serta
- Leukemia granulositik kronik.



Akar digunakan untuk pengobatan :

- hepatitis, sakit kuning (jaundice),
- infeksi kandung empedu, mencegah timbulnya batu empedu,
- memperbanyak ASI,
- buang air besar tidak lancar (sembelit),
- penyakit kulit, seperti jerawat, eksim, psoriasis,
- rematik,termasuk osteoarthritis dan gout.



Cara Pemakaian

Untuk obat yang diminum, rebus atau tumbuk 15-30 g herba segar, lalu peras. Selanjutnya, minum air perasannya atau dapat digunakan untuk campuran resep. Khusus untuk mengobati kanker, tumor, atau penyakit berat, gunakan herba sebanyak 20 - 60 g. Cara lain, rebus 10 - 30 g akar, lalu air rebusannya diminum. Di beberapa negara, akar dikeringkan lalu digiling sampai halus. Ambil 1 - 2 sendok teh, lalu seduh dengan air panas. Jika diperlukan, tambahkan air perasan jeruk nipis untuk memperbaiki rasa.

Untuk pemakaian luar, giling herba segar atau akar sampai halus, kemudian bubuhkan ke tempat yang sakit, seperti payudara yang bengkak, bisul, dan luka bakar. Selain itu, daunnya pun dapat direbus, lalu gunakan airnya untuk mandi atau menguapkan wajah. Cara ini bertujuan untuk menyegarkan tubuh dan memelihara kulit wajah dari flek dan jerawat.



Contoh Pemakaian Di Masyarakat

(1). Radang dan abses payudara
Cuci 60 g herba jombang segar sampai bersih, lalu potong-potong seperlunya. Rebus dalam 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring dan minum sekaligus, lakukan 2 kali sehari, sampai sembuh. Untuk pemakaian luar, cuci tumbuhan segar secukupnya, lalu giling sampai halus. Bubuhkan pada payudara yang sakit.

(2). Radang kandung empedu
Cuci 30 g herba jombang segar sampai bersih, lalu potong-potong seperlunya. Rebus dalam 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring, minum sekaligus. Lakukan 2 kali sehari, sampai sembuh.

(3). Kanker
Rebus 20-60 g herba jombang segar dalam 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring dan air saringannya diminum sekaligus. Lakukan setiap hari.

(4). Keputihan akibat infeksi, kanker serviks, atau radang panggul
Sediakan 30 g herba jombang segar (untuk kanker clan radang panggul sebanyak 60 g), lalu cuci sampai bersih. Selanjutnya, potong-potong dan rebus dalam 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring dan air saringannya diminum sekaligus, sehari 2 kali, masing-masing 1/2 gelas. Selain direbus, herba pun dapat ditumbuk sampai halus. Selanjutnya, saring dan air saringannya diminum, sehari 2 kali, masing-masing 1/2 gelas.

(5). Radang kandung empedu disertai hepatitis
Cuci 30-60 g herba jombang segar sampai bersih, lalu potong-potong seperlunya. Rebus dalam 3 gelas air sampai tersisa separonya. Setelah dingin, saring dan air saringannya dibagi untuk 3 kali minum, sehari 3 kali, masing-masing 1/2 gelas.

(6). Kencing manis, tekanan darah tinggi
Cuci 30 g herba jombang segar, lalu potong-potong seperlunya. Rebus dalam 3 gelas air bersih sampai air rebusannya tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring dan air saringannya diminum, sehari 2 kali, masing-masing setengah gelas.


Komposisi :

Herba mengandung taraxasterol, taraxacerin, taraxarol, kholine, inulin, pektin, koumestrol, dan asparagin. Akar mengandung taraxol, taraxerol, taraxicin, taraxasterol, b-amyrin, stigmasterol, b-sitosterol, choline, levulin, pektin, inulin, kalsium, kalium, glukosa, dan fruktosa. Daun mengandung lutein, violaxanthin, plastoquinone, tanin, karotenoid, kalium, natrium, kalsium, choline, copper, zat besi, magnesium, fosfor, silikon, sulfur, dan vitamin (A, BI, B2, C dan D). Bunga mengandung arnidiol dan flavoxanthin. Pollen mengandung ß-sitoserol, 5a-stigmast-7-en-3ß-ol, asam folat, dan vitamin C.


Kamis, 02 Juli 2009

Sambiloto (Andrographis Paniculata)

sambiloto

Sinonim : Andrographis paniculata, Justicia stricta, J.paniculata, J.latebrosa

Familia : Acanthaceae


URAIAN

I. Uraian Tumbuhan :

Sambiloto tumbuh liar di tempat terbuka, seperti di kebun, tepi sungai, tanah kosong yang agak lernbap, atau di pekarangan. Tumbuh di dataran rendah sampai ketinggian 700 m dpl. Terna semusim, tinggi 50 - 90 cm, batang disertai banyak cabang berbentuk segi empat (kwadrangularis) dengan nodus yang membesar. Daun tunggal, bertangkai pendek, letak berhadapan bersilang, bentuk lanset, pangkal runcing, ujung meruncing, tepi rata, permukaan atas hijau tua, bagian bawah hijau muda, panjang 2 - 8 cm, lebar 1 - 3 cm. Perbungaan rasemosa yang bercabang membentuk malai, keluar dari. ujung batang atau ketiak daun. Bunga berbibir berbentuk tabung;kecil- kecil, warnanya putih bernoda ungu. Buah kapsul berbentuk jorong, panj ang sekitar 1,5 cm, lebar 0,5 cm, pangkal dan ujung tajam, bila masak akan pecah mernbujur menjadi 4 keping-Biji gepeng, kecil-kecil, warnanya cokelat muda. Perbanyakan dengan biji atau setek batang.


II. Syarat Tumbuh :

(a). Iklim

- Ketinggian tempat : 1 m - 700 m di atas permukaan laut ·
- Curah hujan tahunan : 2.000 mm - 3.000 mm/tahun ·
- Bulan basah (di atas 100 mm/bulan) : 5 bulan - 7 bulan ·
- Bulan kering (di bawah 60 mm/bulan) : 4 bulan - 7 bulan ·
- Suhu udara : 250 C - 320 C ·
- Kelembapan : sedang ·
- Penyinaran : sedang


(b). Tanah

- Tekstur : berpasir · Drainase : baik ·
- Kedalaman air tanah : 200 cm - 300 cm dari permukaan tanah ·
- Kedalaman perakaran : di atas 25 cm dari permukaan tanah ·
- Kemasaman (pH) : 5,5 - 6,5 ·
- Kesuburan : sedang - tinggi 2.



Pedoman Bertanam :

(a). Pegolahan Tanah
Buatkan lubang tanam berukuran 25 cm x 25 cm x 25 cm

(b). Persiapan bibit
Biji disemaikan dalam kantong plastik.

(c). Penanaman
Bibit ditanam pada lubang tanam yg telah disediakan dengan jarak tanam 1,5 m x 1,5 m


Nama Lokal :

- Ki oray, ki peurat, takilo (Sunda)
- Bidara, sadilata, sambilata,; takila (Jawa)
- Pepaitan (Sumatra)
- Chuan xin lian, yi jian xi, lan he lian (China)
- Xuyen tam lien, cong cong (Vietnam)
- Kirata, mahatitka (India/Pakistan)
- Creat, green chiretta, halviva, kariyat (Inggris)



Penyakit Yang Dapat Diobati :

Hepatitis, infeksi saluran empedu, disentri basiler, tifoid, diare, influenza, radang amandel (tonsilitis), abses paru, malaria, radang paru (pneumonia), radang saluran napas (bronkhitis), radang ginjal akut (pielonefritis), radang telinga tengah (OMA), radang usus buntu, sakit gigi, demam, kencing nanah (gonore), kencing manis (diabetes melitus), TB paru, skrofuloderma, batuk rejan (pertusis), sesak napas (asma), leptospirosis, darah tinggi (hipertensi), kusta (morbus hansen=lepra), keracunan jamur, singkong, tempe bongkrek, makanan laut, kanker : penyakit trofoblas, kehamilan anggur (mola hidatidosa), trofoblas ganas (tumor trofoblas), tumor paru.



PEMANFAATAN

Bagian Yang Digunakan

Herba
Dipanen sewaktu tumbuhan ini mulai berbunga. Setelah dicuci, dipotong-potong seperlunya lalu dikeringkan.


Cara Pemakaian :

- Herba kering sebanyak 10 - 20 g direbus atau herba kering digiling halus menjadi bubuk lalu diseduh, minum atau 3 - 4 kali sehari, 4 - 6 tablet.

- Untuk pengobatan kanker, digunakan cairan infus, injeksi, atau tablet.

- Untuk pemakaian luar, herba segar direbus lalu airnya digunakan untuk cuci atau digiling halus dan dibubuhkan ke tempat yang sakit, seperti digigit ular berbisa, gatal-gatal, atau bisul.



Contoh Pemakaian :

(1). Tifoid
Daun sambiloto segar sebanyak 10 - 15 lembar direbus dengan 2
gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, tambahkan
madu secukupnya lalu diminum sekaligus. Lakukan 3 kali sehari.


(2). Disentri basiler, diare, radang saluran napas, radang paru
Herba kering sebanyak 9 - 15 g direbus dengan 3 gelas air sampai
tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring. Air rebusannya diminum
sehari 2 kali, masing-masing 1/2 gelas.


(3). Disentri
Herba krokot segar (Portulaca oleracea) sebanyak 500 g diuapkan
selama 3 - 4 menit, lalu ditumbuk dan diperas. Air perasan yang
terkumpul ditambahkan bubuk kering sambiloto sebanyak 10 g
sambil diaduk. Campuran tersebut lalu diminum, sehari 3 kali
masing-masing 1/3 bagian.


(4). Influenza, sakit kepala, demam
Bubuk kering sambiloto sebanyak 1 g diseduh dengan cangkir air
panas. Setelah dingin diminum sekaligus, Lakukan 3 - 4 kali sehari.


(5). Demam
Daun sambiloto segar sebanyak 1 genggam ditumbuk. Tambahkan
1/2 cangkir air bersih, saring lalu minum sekaligus. Daun segar yang
digiling halus juga bisa digunakan sebagai tapal badan yang panas.


(6). TB paru
Daun sambiloto kering digiling menjadi bubuk. Tambahkan madu
secukupnya sambil diaduk rata lalu dibuat pil dengan diameter 0,5
cm. Pil ini Ialu diminum dengan air matang. Sehari 2 - 3 kali, setiap
kali minum 15 - 30 pil.


(7). Batuk rejan (pertusis), darah tinggi
Daun sambiloto segar sebanyak 5 - 7 lembar diseduh dengan 1/2
cangkir air panas. Tambahkan madu secukupnya sambil diaduk.
Setelah dingin minum sekaligus. Lakukan sehari 3 kali.


(8). Radang paru, radang mulut, tonsilitis
Bubuk kering herba sambiloto sebanyak 3 - 4,5 g diseduh dengan
air panas. Setelah dingin tambahkan madu secukupnya lalu diminum
sekaligus.


(9). Faringitis
Herba sambiloto segar sebanyak 9 g dicuci lalu dibilas dengan air
matang. Bahan tersebut lalu dikunyah dan aimya ditelan.


(10). Hidung berlendir (rinorea), infeksi telinga tengah (OMA), sakit gigi
Herba sambiloto segar sebanyak 9 - 15 g direbus dengan 3 gelas air
sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, lalu diminum 2 kali
sehari @ 1/2 gelas. Untuk OMA, herba segar dicuci lalu digiling
halus dan diperas. Airnya digunakan untuk tetes telinga.


(11). Kencing manis
Daun sambiloto segar sebanyak 1/2 genggam dicuci lalu direbus
dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 2 1/4 gelas. Setelah dingin
disaring, lalu diminum sehabis makan, 3 kali sehari @ 3/4 gelas.


(12). Kencing nanah
Sebanyak 3 tangkai sambilo



KOMPOSISI

Sifat Kimiawi Dan Efek Farmakologis :

Herba ini rasanya pahit, dingin, masuk meridian paru, lambung, usus besar dan usus kecil.

Kandungan Kimia

Daun dan percabangannya mengandung laktone yang terdiri dari deoksiandrografolid, andrografolid (zat pahit), neoandrografolid, 14-deoksi-11-12-didehidroandrografolid, dan homoandrografolid. Juga terdapat flavonoid, alkane, keton, aldehid, mineral (kalium, kalsium, natrium), asam kersik, dan damar. Flavotioid diisolasi terbanyak dari akar, yaitu polimetoksiflavon, andrografin, panikulin, mono-0- metilwithin, dan apigenin-7,4- dimetileter. Zat aktif andrografolid terbukti berkhasiat sebagai hepatoprotektbr (melindungi sel hati dari zat toksik).


Efek Farmakologis dan Hasil Penelitian :

(1). Herba ini berkhasiat bakteriostatik pada Staphylococcus aurcus, Pseudomonas aeruginosa, Proteus vulgaris, Shigella dysenteriae, dan Escherichia coli.

(2). Herba ini sangat efektif untuk pengobatan infeksi. In vitro, air rebusannya merangsang daya fagositosis sel darah putih.

(3). Andrografolid menurunkan demam yang ditimbulkan oleh pemberian vaksin yang menyebabkan panas pada kelinci.

(4). Andrografolid dapat mengakhiri kehamilan dan menghambat pertumbuhan trofosit plasenta.

(5). Dari segi farmakologi, sambiloto mempunyai efek muskarinik pada pembuluh darah, efek pada jantung iskeniik, efek pada respirasi sel, sifat kholeretik, antiinflamasi, dan antibakteri.

(6). Komponen aktifnya seperti ncoandrografolid, andrografolid, deoksiandrografolid dan 14-deoksi-11, 12-didehidroandrografolid berkhasiat antiradang dan antipiretik.

(7). Pemberian rebusan daun sambiloto 40% bly sebanyak 20 milkg bb dapat menurunkan kadar glukosa darah tikus putih (W. Sugiyarto, Fak. Farmasi UGM, 1978).

(8). Infus daun sarnbiloto 5%, 10% dan 15%, semuanya dapat menurunkan suhu tubuh marmut yarrg dibuat demam (Hasir, jurusan Farmasi, FMIPA UNHAS, 1988).

(9). Infus herba sambiloto mempunyai daya antijamur terhadap Microsporum canis, Trichophyton mentagrophytes, Trichophyton rubrum, Candida albicans, dan Epidermophyton floccosum (Jan Susilo*, Endang Hanani **, A. Soemiati** dan Lily Hamzah**, Bagian Parasitologi FK UI* dan Jurusan Farmasi FMIPAUI**, Warta Perhipba No.Flll, Jan-Maret 1995).

(10). Fraksi etanol herba sambiloto mempunyai efek antihistaminergik. Peningkatan konsentrasi akan meningkatkan hambatan kontraksi ileum marmot terisolasi yang diinduksi dengan histamin dihidroksiklorida (Yufri Aidi, N.C. Sugiarso, Andreanus, AA.S., Anna Setiadi Ranti, Jurusan Farmasi FMIPA, ITB, Warta Tumbuhan Obat Indonesia vol. 3 No. 1, 1996).



Sabtu, 20 Juni 2009

Cakar Ayam (Selaginella Doederleinii Hieron)

cakarayam

Sinonim : --

Familia : Selaginellaceae


Uraian :

Termasuk divisi Pteridophyta, tumbuhan paku-pakuan ini tumbuh pada tebing, jurang, dan tempat-tempat teduh yang berhawa dingin. Batang tegak, tinggi 15 - 35 cm, keluar akar pada percabangan. Daunnya kecil-kecil, panjang 4 - 5 mm, lebar 2 mm, bentuk jorong, ujung meruncing, pangkal rata, warna daun bagian atas hijau tua, bagian bawah hijau muda. Daun tersusun di kiri kanan batang induk sampai kepercabangannya, yang menyerupai cakar ayam dengan sisik-sisiknya.



NAMA LOKAL

Nama Daerah : Rumput solo, cemara kipas gunung
Nama Asing : Shi shang be (China)
Nama Simplisia : --


Penyakit Yang Dapat Diobati


- Kanker paru
- Bronkhitis
- Radang paru
- Tonsilis
- Batuk
- Koreng
- Hepatitis
- Perut busung
- Infeksi saluran kencing
- Tulang patah
- Reumatik



BAGIAN YANG DIPAKAI

Seluruh tanaman, pemakaian kering.

Kegunaan untuk ...
(1). Chorioepithelioma, choriocarcinoma, kanker nasopharynx, kanker paru.
(2). Infeksi saluran nafas, bronchitis, radang paru (Pneumonia), tonsilitis.
(3). Batuk, serak, koreng.
(4). Hepatitis, cholecystitis, cirrhosis (Pengecilan hati), perut busung (ascites), infeksi akut saluran kencing.
(5). Tulang patah (fraktur), rheumatik.



PEMAKAIAN

- Pemakaian Dalam< 15 - 30 gr , untuk pengobatan kanker; 50 - 100 gr, rebus selama 3 - 4 jam.

- Pemakaian Luar, tanaman segar dilumatkan, tempel ke tempat yang sakit.


CARA PEMAKAIAN

1. Kanker
60 gr S. doederleinii kering direbus selama 3 - 4 jam dengan api
kecil, minum setelah dingin.


2. Batuk, radang paru, radang amandel (Tonsilitis)
30 gr S.doederleinii direbus, minum.

3. Jari tangan bengkak
Dilumatkan, tempel ke tempat yang sakit.

4. Tulang patah
15 - 30 gr S.doederleinii segar direbus, minum.
Pemakaian Luar, dilumatkan dan ditempelkan ke tempat yang patah,
bila patahnya tertutup dan posisi tulangnya baik.


Sudah dibuat infus, tablet dan obat suntik.
Untuk kanker : 18 tablet 60 gr herba segar.
Diminum sehari 3 x 6 - 8 tablet.
Obat Paten : Decancerlin.



KOMPOSISI

Sifat Kiamiawi Dan Efek Morfologis
Manis, hangat. Penurun panas, antitoxic, anti kanker (antineoplastic), menghentikan perdarahan (hemostatik), anti bengkak (antioedem).






Selasa, 09 Juni 2009

Temu Putih (Curcuma Zedoaria)

temuputih

Sinonim : --

Familia : Zingiberaceae


Uraian :

Herba setahun, dapat lebih dari 2 m. Batang sesungguhnya berupa rimpang yang bercabang di bawah tanah, berwama coklat muda coklat tua, di dalamnya putih atau putih kebiruan, memiliki umbi bulat dan aromatilc.

Daun tunggal, pelepah daun membentuk batang semu, berwarna hijau coklat tua, helaian 2-9 buah, bentuk memanjang lanset 2,5 kali lebar yang terlebar, ujung runcing-meruncing, berambut tidak nyata, hijau atau hijau dengan bercak coklat ungu di tulang daun pangkal, 43-80 cm atau lebih.



Bunga majemuk susunan bulir,diketiak rimpang primer, tangkai berambut. Daun pelindung berjumlah banyak, spatha dan brachtea; rata-rata 3-8 x l,5-3,5cm. Kelopak 3 daun, putih atau kekuningan, bagian tengah merah atau coklat kemerahan, 3 -4 cm.

Mahkota: 3 daun, putih kemerahan, tinggi rata-rata 4,5 cm. Bibir bibiran membulat atau bulat telur terbalik, ujung 2 lobe, kuning atau putih, tengah kuning atau kuning jeruk, 14-18 x 14-20 mm. Benang sari 1 buah, tidak sempuma, bulat telur terbalik, kuning terang, 12-16 x 10-115 mm, tangkai 3 5 x 2-4 mm, kepala sari putih, 6 mm.

Buah: berambut, rata-rata 2 cm. Waktu berbunga Agustus - Mei. Tumbuh di daerah tropis, 750 m dpI di Jawa dibudidayakan sebagai tanaman obat, di bawah naungan. Produksi terpenoid pada kultur organ Curcuma zeodaria relatif lebih banyak bila dibandingkan kultur kalus. Diferensiasi sel dapat menginduksi biosintesis terpenoid.



NAMA LOKAL

Nama Daerah : --
Nama Asing : --
Nama Simplisia : Zedoariae Rhizoma, rimpang temu putih


Penyakit Yang Dapat Diobati :

EFEK BIOLOGI DAN FARMAKOLOGI Minyak atsiri Curcuma zedoaria dapat menghambat pembentukan radang pada tikus putih galur Wistar, pada dosis 800 mg/kg BB.

Infusa temu putih berefek hepatoprotektif pada tikus terisolasi. Infusa temu putih sejumlah 0,0 1 mg/ml, 05 1 mg/ml dan 1 mg/ml dapat menekan rembesan enzim GPT ke media suspensi hepatosit tikus terisolasi yang disebabkan oleh hidrazin 1 MM.

Seduhan serbuk rimpang dengan kisaran dosis 15,75- 126 mg/kg BB dapat meningkatkan regenerasi sel hati tikus yang terangsang galaktosamina.

Perasan rimpang pada dosis 7,87, 1,97; 0,49 mg/kgBB berefek hepatoprotektif dan mempercepat regenerasi sel hepar tikus terangsang karbontetraklorida WC14). Potensi hepatoregeneratif perasan rimpang pada tikus terangsang CCl4 terbesar pada dosis 1,97 mg/kgBB .

TOKSISITAS Potensi ketoksikan akut salah satu sediaan serbuk runpang yang beredar di pasaran (LD50 semu) lebih besar dari 2375 mg/kgBB.



PEMANFAATAN

Kegunaan di masyarakat
Sebagai obat kudis, radang kulit, pencuci darah, perut kembung, dan gangguan lain pada saluran pencernaan serta sebagai obat pembersih dan penguat (tonik) sesudah nifas.


KOMPOSISI

Rimpang mengandung zat wama kuning kurkumin (diarilheptanoid). Kornponen minyak atsiri dari rimpang Cucrcuma zedoaria terdiri dari: turunan Guaian (Kurkumol, Kurkumenol, Isokurkumenol, Prokurkumenol, Kurkurnadiol), turunan Germakran (Kurdion, Dehidrokurdion); Seskuiterpen furanoid dengan kerangka eudesman (Kurkolon).

Kerangka Germakran (Furanodienon, Isofuranodienon, Zederon, Furanodien, Furanogermenon); kerangka Eleman (Kurserenon identik dengan edoaron, Epikurserenon, Isofurano germakren); Asam-4-metoksi sinamat (bersifat fungiStatik). Dari hasil penelitian lain ditemukan kurkumanolid A, kurleumanolid B, dan kurkumenon.




Minggu, 24 Mei 2009

Benarkah Sakit Gigi Bisa Menyebabkan Penyakit Kronis ...?

sakit gigi

Jangan pernah meremehkan sakit gigi. Bahkan seorang Jusuf Kalla mengaku sangat peduli terhadap kesehatan gigi dan mulut. Katanya, sakit gigi itu termasuk penyakit yang sulit ditunda dan bikin pusing kepala.

"Penyakit gigi itu susah ditunda. Sebagai wapres, biasanya dokter menghadap ke saya, cuma dokter gigi yang saya mesti datangi," kata Jusuf Kalla setengah berkelakar saat membuka Kongres Perhimpunan Dokter Gigi (PDGI) ke-23 di Istana Wapres, Jakarta, belum lama ini.

Ah, bila demikian adanya, penyanyi dangdut Meggi Z tampaknya belum pernah terkena sakit gigi. Jika pernah, ia tidak akan pernah berujar dalam lagunya yang hits itu, bahwa lebih baik sakit gigi daripada sakit hati. Karena faktanya, sakit gigi itu lebih memilukan ketimbang sakit hati.

Yang lebih parah, sakit gigi juga memicu penyakit lain seperti sakit kepala, nyeri mata, jantung, stroke, diabetes dan kelahiran prematur. Jadi, jangan anggap sepele lagi gigi berlubang!

Seperti dikemukakan Ketua Umum PDGI, drg Emir M Muis, ada banyak penyakit yang berawal dari mulut dan gigi. "Menjaga kesehatan mulut berarti juga menjaga kesehatan seluruh badan, karena mulut adalah pintu masuk segala macam benda asing ke dalam tubuh," kata Emir menegaskan. Ia menjelaskan, masalah utama yang menyebabkan sakit gigi umumnya adalah lubang pada gigi. Bila tidak sering dibersihkan, gigi yang berlubang itu sangat mudah dimasuki kuman dan bakteri. Yang menakutkan, kuman yang bersarang pada gigi berlubang itu bisa menembus ke pembuluh darah, dan akhirnya mengumpul di jantung.

Selain itu, sejumlah penelitian menunjukkan, bakteri yang terikut aliran darah bisa memproduksi sejenis enzim yang mempercepat proses pengerasan dinding pembuluh darah, sehingga pembuluh darah menjadi tidak elastis (aterosklerosis).

"Bakteri juga bisa menempel pada lapisan lemak di pembuluh darah. Akibatnya, plak yang terbentuk menjadi makin tebal. Semua kondisi ini menghambat aliran darah ke jantung. Hal ini berarti penyaluran sumber makanan dan oksigen ke jantung juga tersendat. Jika berlangsung terus, jantung tak akan mampu berfungsi secara baik. Maka terjadilah penyakit jantung yang ditakutkan banyak orang," ujarnya.

Hubungan bakteri dalam mulut dengan penyakit kardiovaskular akhir-akhir ini banyak diteliti, terutama berkaitan dengan bakteri endokarditis dan penyakit jantung koroner. Berdasarkan sebuah penelitian, ternyata dari sejumlah kasus penyakit jantung, sebanyak 54 persen pasien memiliki riwayat penyakit periodontal.

"Penemuan ini sangat mencengangkan karena jarang sekali penyakit gigi diperkirakan sebagai penyebab penyakit jantung. Namun, hasil dari berbagai penelitian masih dianggap belum memuaskan karena belum bisa menjelaskan secara jelas bagaimana ini bisa terjadi," tuturnya.

Ditambahkan, komplikasi yang relatif banyak terjadi akibat infeksi gigi adalah gangguan mata. Mata jadi cepat lelah dan terasa nyeri, khususnya pada bagian atas kelopak mata. Hal itu terjadi karena gigi dan mata memiliki induk syaraf yang sama.

Dalam kasus tertentu, seseorang juga bisa mengalami sakit kepala. Hal itu terjadi bila ada kelainan pada struktur rongga gigi. Kondisi ini sangat mungkin terjadi karena sistem pengunyahan terdiri atas empat komponen, yaitu gigi dan jaringan penyangga, tulang rahang, otot-otot dan sendi rahang.

"Semua komponen tersebut saling berkaitan dan saling mempengaruhi. Jika salah satu gigi dicabut dan tidak segera diganti, maka gigi lawannya tidak berpasangan. Kondisi seperti ini mengganggu proses pengunyahan. Makan jadi tidak enak, dan pengunyahan menjadi tidak sempurna. Akibatnya orang yang sudah lama hanya mengunyah dengan satu sisi rahang saja akan mengalami keluhan sakit di bagian belakang kepala," ujarnya.

Tentang penyakit diabetes, Emir menjelaskan, pada kerusakan gigi yang parah, bakteri dapat masuk ke aliran darah dan mengganggu sistem kekebalan tubuh. Sel sistem kekebalan tubuh yang rusak melepaskan sejenis protein yang disebut cytokines. Unsur itu menyebabkan kerusakan sel pankreas penghasil insulin, hormon yang memicu diabetes. "Mungkin di masa depan, faktor penyebab semacam ini harus mendapat perhatian lebih dari dokter jantung. Di kartu status pasien perlu ditambahkan riwayat keadaan gigi dan mulut pasien, untuk memudahkan pengobatan," katanya.


Gigi Berlubang

Emir menjelaskan, semua permasalahan yang terjadi saat terkena sakit gigi dan dampak lanjutannya, bersumber pada gigi berlubang. Padahal, bagi masyarakat Indonesia yang terkenal malas menggosok gigi minimal dua kali sehari, masalah gigi berlubang dianggap biasa. Sebagaimana hasil penelitian Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia yang menyebutkan 80 persen orang Indonesia mengidap penyakit gigi berlubang.

Data itu pun sesuai dengan hasil survei kesehatan rumah tangga (SKRT) 2004 yang dilakukan oleh Departemen Kesehatan. Survei itu menyebut prevalensi karies (berlubang) gigi di Indonesia adalah 90,05 persen. Fakta yang lainnya adalah orang Indonesia yang menderita penyakit gigi dan mulut tersebut bersifat agresif kumulatif. Artinya daerah yang rusak tersebut menjadi tidak dapat disembuhkan.

Itu sebabnya masyarakat pada awal-awal sebelum terkena penyakit gigi dan mulut mengabaikan sakit yang ditimbulkannya. Padahal ketika sudah menjadi sakit, penyakit gigi merupakan jenis penyakit di urutan pertama yang dikeluhkan masyarakat. Data itu berdasarkan hasil survei kesehatan rumah tangga servei kesehatan nasional (SKRT-Surkesnas) tahun 2001 yang menyebut penyakit gigi dikeluhkan 60 persen penduduk Indonesia.

Tanpa disadari keluhan penyakit gigi juga berdampak terhadap produktivitas si penderita. Keluhan sakit gigi berakibat seseorang tidak masuk kerja atau pergi ke sekolah. Gangguan tersebut rata-rata 3,86 hari dengan kisaran berhenti berakitivitas antara 2,5 hari hingga 5,28 hari.

"Masyarakat yang menderita sakit gigi 87 persen di antaranya tidak berobat ke dokter gigi. Sementara 69,3 persen berupaya mengobati sendiri sakit giginya tersebut," ujarnya.

Produktivitas terganggu akibat penyakit gigi memang sudah menjadi fakta yang jelas. Tidak hanya dari sisi medis, ketidakpedulian masyarakat pada penyakit gigi dan mulut secara ekonomis juga merugikan. Tahun 2002 International Dental Journal melansir data bahwa di banyak negara penyakit gigi dan mulut merupakan penyakit keempat yang paling mahal biaya penyembuhannya.

Pengobatan penyakit gigi berlubang berdasarkan data tersebut membutuhkan biaya hingga 3.513 dolar AS per 1.000 orang anak. Anggaran tersebut melebihi anggaran kesehatan yang diperuntukan bagi anak-anak di negara-negara yang paling rendah pendapatan per kapitanya.

"Jika 80 persen orang Indonesia mengidap penyakit karies, dimana rata-rata setiap orang mempunyai dua gigi berlubang, berarti terdapat 350 juta gigi berlubang di Indonesia yang harus ditambal oleh dokter gigi. Biaya menambal gigi berlubang berkisar Rp 20 -100 ribu. Maka dana yang dikeluarkan untuk mengurusi gigi berlubang sebesar Rp 8,75 triliun," katanya.

Kunci dari perbaikan kesehatan gigi dan mulut pada masyarakat sangat mungkin tergantung pula dari partisipasi banyak pihak. Edukasi menjadi penting, karena hanya 10 persen orang Indonesia menggosok gigik dengan cara yang benar. Bahkan sebanyak 22 persen di antaranya menggosok gigi hanya kadang-kadang saja.

Tingkat pendidikan tampaknya memiliki hubungan dengan penyakit gigi. Sebanyak 63 persen penduduk Indonesia menderita karies yang tidak diobati dengan tingkat rata-rata 1,89 penyakit karies per orang. Persentase tersebut semakin turun pada kelompok masyarakat yang pendidikannnya kian tinggi.

Orang Indonesia yang terkena karies menjadi 50 persen pada masyarakat berpendidikan SLTA dan pada jenjang perguruan tinggi. Semakin tinggi pendidikan seseorang, kian tinggi pula tingkat kesehatan gigi dan mulutnya.

Bila proses edukasi sudah terlaksana, mestinya dukungan pelayanan kesehatan gigi pun menjadi perhatian pula. Seperti diketahui keterjangkauan dukungan tenaga medis untuk mengatasi penyakit gigi saat ini masih terjadi. Hal ini disebabkan tingginya angka penderita penyakit gigi di Indonesia.

Data yang dilansir PDGI menyatakan rasio tenaga dokter gigi terhadap jumlah penduduk masih rendah yaitu 1 berbanding 21.500 penduduk. Sedangkan tenaga perawat gigi 1 berbanding 23.000 penduduk. Sementara menurut ketentuan WHO, idealnya rasio tersebut adalah 1 berbanding 2.000 penduduk. Jumlah penduduk Indonesia adalah 224 juta orang, maka rasio di Indonesia masih jauh dari ideal.


Jumat, 08 Mei 2009

Patikan Kebo (Euphorbia Hirta)

patikankebo

Sinonim : Euphorbia pilulifera, Linn. E. capitata, Wall.
Familia : Euphorbiaceae

Uraian
Patikan kerbau (Euphorbia hirta) merupakan suatu tumbuhan liar yang banyak ditemukan di daerah kawasan tropis. Di Indonesia tumbuhan Patikan kerbau dapat ditemukan diantara rerumputan tepi jalan, sungai, kebun-kebun atau tanah pekarangan rumah yang tidak terurus. Biasanya patikan kerbau ini hidup jadi satu dengan Patikan Cina (Euphorbia Prostrata, Ait) pada ketinggian 1 - 1400 meter di atas permukaan laut. Tumbuhan patikan kerbau mampu bertahan hidup selama 1 tahun dan berkembang biak melalui biji. Patikan kerbau mempunyai warna dominan kecoklatan dan bergetah. Banyak pohonya memiliki cabang dengan diameter ukuran kecil. Daun Patikan kerbau mepunyai bentuk bulat memanjang dengan taji-taji. Letak daun yang satu dengan yang lain berhadap-hadapan. Sedang bunganya muncul pada ketiak daun. Patikan kerbau hidupnya merambat (merayap) di tanah.


Nama Lokal
- Fei Yang Cao (Cina)
- Amanpat chaiarisi (India)
- Gelang susu (Malaysia)
- Patikan Kerbau (Indonesia)
- Nanangkaan (Sunda)
- Patikan Kebo, Patikan Jawa (Jawa)
- Kak sekaan (Madura)
- Sosononga, Lobi-lobi (Halmahera)

Penyakit Yang Dapat Diobati
- Radang tenggorokan
- Bronkhitis
- Asma
- Disentri
- Radang perut
- Diare
- Kencing darah
- Radang kelenjar susu
- Payudara bengkak
- Eksim

(1). Radang tenggorokan
Bahan
Daun patikan kerbau secukupnya.

Cara membuat
Diseduh dengan air panas secukupnya;

Cara menggunakan
Disaring dan dipakai untuk kumur.

(2). Bronkhitis
Bahan
1 genggam daun patikan kerbau dan 1/2 botol Coca Cola

Cara membuat
Kedua Bahan tersebut direbus sampai mendidih

Cara menggunakan
Disaring dan diminum 3 kali sehari 1/2 cangkir.

(3). Asma
Bahan
1 genggam daun patikan kerbau kering

Cara membuat:
Direbus dengan 2-3 gelas air sampai mendidih

Cara menggunakan:
Disaring dan diminum 2 kali sehari 1/2 gelas, pagi dan sore.
4. Disentri, Radang perut, Diare dan Kencing darah
Bahan
1 genggam daun patikan kerbau dan 1 potong gula batu

Cara membuat
Direbus bersama-sama dengan 3 gelas air sampai mendidih

Cara menggunakan:
disaring dan diminum 2 kali sehari, pagi dan sore.

(5). Radang Kelenjar Susu atau Payu Dara Bengkak
Bahan
1 genggam daun patikan kerbau dan 2 sendok kedelai

Cara membuat:
kedua Bahan tersebut direbus dengan 3-5 gelas air sampai mendidih

(6). Eksim
Bahan
Daun patikan kerbau secukupnya

Cara membuat
Direbus dengan air secukupnya

Cara menggunakan
Dipakai untuk mencuci bagian yang sakit.


KOMPOSISI
Patikan kerbau (Euphorbia hirta) mengandung beberapa unsur kimia, diantaranya : alkaloida, tanin, senyawa folifenol (seperti asam gallat), flavonoid quersitrin, ksanthorhamnin, asam-asam organik palmitat oleat dan asam lanolat. Di samping itu, patikan kerbau juga mengandung senyawa terpenoid eufosterol, tarakserol dan tarakseron serta kautshuk.

Jumat, 01 Mei 2009

Rumput Mutiara (Hedyotis Corymbosa)

rumputmutiara

Sinonim : Oldenlandia corymbosa

Familia : Rubiaceae


Uraian :

Rumput tumbuh rindang berserak, agak lemah, tinggi 15 - 50 cm, tumbuh subur pada tanah lembab di sisi jalan, pinggir selokan, mempunyai banyak percabangan. Batang bersegi, daun berhadapan bersilang, tangkal daun pendek/hampir duduk, panjang daun 2 - 5 cm, ujung runcing, tulang daun satu di tengah. Ujung daun mempunyal rambut yang pendek. Bunga ke luar dari ketiak daun, bentuknya seperti payung berwarna putih, berupa bunga majemuk 2-5, tangkai bunga (induk) keras seperti kawat, panjangnya 5 10 mm. Buah built, ujungnya pecah-pecah. Rumput ini mempunyai khasiat sama seperti Hedyotis diffusa Willd. = Rumput Iidah ular = Baihua she she cao.



Nama Lokal :

- Rumput siku-siku, bunga telor belungkas (Indonesia)
- Daun mutiara, rumput mutiara (Jakarta)
- Katepan, urek-urek polo (Jawa)
- Pengka (Makasar)
- Shui xian cao (China)



Penyakit Yang Dapat Diobati :

Tonsilis, Bronkhitis, Gondongan, Pneumonia, Radang usus buntu; Hepatitis, Radang panggul, Infeksi saluran kemih, Bisul, Borok; Kanker: Lymphosarcoma, Ca lambung, Ca cervix, kanker payudara, rectum, fibrosarcoma, dan Ca nasophar;



Bagian Yang Dipakai :

Seluruh tanaman, segar atau dikeringkan.


Kegunaan :

- Tonsilitis, pharyngitis, bronchitis, pneumonia, gondongan (Mumps).
- Radang usus buntu (Acute appendicitis).
- Hepatitis, cholecystitis.
- Penyakit radang panggul (Pelvic inflammatory disease), infeksi saluran kemih.
- Bisul (carbuncle), borok,
- Kanker: Lymphosarcoma, Ca lambung, Ca cervix, kanker payudara, rectum, fibrosarcoma, dan Ca nasopharynx.




Pemanfaatan :

Pemakaian Dalam :
15 - 60 gr, rebus. Sudah dibuat tablet, granule, dan obat suntik.

Pemakaian Luar :
- Memar, pyodermi, gigitan ular, tersiram air panas, tulang patah, terkilir : Lumatkan herba segar, untuk dibubuhkan di tempat yang sakit.

- Tersiram air panas : Herba segar secukupnya direbus, untuk cuci.



Cara Pemakaian :

(1). Radang usus buntu (Acute simple appendicitis) dan peritonitis lokal yang ringan :
60 gr herba direbus, dibagi untuk 2 - 3 X minum, selama 6 - 8 hari. Pada kasus berat, harus dengan campuran lain.

(2). Sumbatan saluran sperma (Epididymic stasis):
30 gr herba ini direbus, minum selama 3 - 4 minggu, pada kasus-kasus nyeri buah zakar akibat gumpalan sperma setelah dilakukan pengikatan saluran epididymis.

(3). Kanker :
30 - 60 gr direbus, minum. Ditambahkan pada pengobatan convensional/obat anti neoplastic, baik bersama-sama atau diberikan berseling.



Efek Yang Menyimpang

Beberapa penderita merasakan mulut kering setelah pemakaian selama 10 hari. Suntikan dosis tinggi menyebabkan penurunan sel darah putih yang ringan, dan kembali normal setelah 3 - 5 hari obat dihentikan. Beberapa kasus chronic asthmatic bronchitis menyebabkan nervous.



Komposisi

Sifat Kimiawi Dan Efek Farmkologis

Rasa manis, sedikit pahit, lembut, netral, agak dingin. Menghilangkan panas, anti-radang, diuretik, menyembuhkan bisul (anti carbuncular), menghilangkan panas dan toxin, mengaktifkan circulasi darah.

Kandungan Kimia

Baihua she-she cao mengandung: Hentriacontane, stigmasterol, ursolic acid, oleanolic acid, Beta-sitosterol, sitisterol-D-glucoside, p-coumaric acid, flavonoid glycosides, dan baihuasheshecaosu (kemungkinan analog coumarin).